Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Menghijau, IHSG Pertahankan Rebound

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG mempertahankan rebound dan ditutup menguat 0,65 persen atau 39,02 poin ke level 6.039,60 dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (8/10/2019), sejalan dengan mayoritas bursa saham lainnya di Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG mempertahankan rebound dan ditutup menguat 0,65 persen atau 39,02 poin ke level 6.039,60 dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (7/10), IHSG berakhir di level 6.000,58 dengan penurunan 1 persen atau 60,67 poin.

Indeks mulai bangkit dari pelemahannya ketika dibuka rebound deangan penguatan 0,35 persen atau 21,11 poin di posisi 6.021,69 pada Selasa (8/10) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.009,38 – 6.046,46.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.162 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.

Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang menguatg 1,35 persen, disusul sektor finansial yang naik 0,92 persen. Di sisi lain, sektor infrastruktur melemah 0,23 persen.

Dari 656 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 229 saham menguat, 167 saham melemah, dan 260 saham stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing menguat 2,36 persen dan 1,65 persen menjadi penopang utama penguatan IHSG di akhir perdagangan.

Mayoritas bursa saham lainnya di Asia juga menguat, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang naik masing-masing 0,87 persen dan 0,99 persen, sedangkan indeks Kospi ditutup menguat 1,21 persen.

Di China, dua indeks utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300, ditutup menguat masing-masing 0,29 persen dan 0,61 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng menguat 0,28 persen.

Dilansir dari Reuters, bursa Asia mampu menguat meskipun pelaku pasar tampak bersikap hati-hati seiring dengan dimulainya perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan China pekan ini.

Pertemuan level Deputi antara negosiator AS dan China telah dimulai di Washington pada Senin (7/10), dengan sedikit tanda-tanda kemajuan.

Pembicaraan level tinggi kemudian dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis (10/10), ketika Wakil Perdana Menteri China Liu He bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

“Mengingat pentingnya agenda tersebut, pasar akan sangat gugup. Saya kira tak akan banyak perubahan untuk saat ini. Secara keseluruhan, pasar tidak terlalu optimistis tentang prospeknya (perundingan perdagangan),” terang Masahiro Ichikawa, pakar strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.

Prospek untuk progres dalam perundingan perdagangan AS-China meredup setelah pemerintah AS memasukkan sejumlah perusahaan China ke dalam daftar hitam.

Pemerintahan Trump mendaftarhitamkan (blacklist) delapan raksasa teknologi China atas tuduhan keterlibatan dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim di wilayah Xinjiang.

Kedelapan perusahaan tersebut termasuk produsen kamera pengawas Hangzhou Hikvision Digital Technology Co. dan Zhejiang Dahua Technology Co., diketahui mengendalikan sepertiga pasar global untuk kamera pengintai.

Pengumuman ini disampaikan bertepatan dengan dimulainya persiapan perundingan dagang antara AS dan China di Washington selama 2 hari, 10-11 Oktober.

Saham-saham pendorong IHSG
KodeKenaikan (persen)

BMRI

+2,36

UNVR

+1,65

HMSP

+1,90

BBRI

+0,77

Saham-saham penekan IHSG:
KodePenurunan (persen)

BRPT

-3,11

INTP

-2,96

TLKM

-0,49

MIKA

-3,45

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper