Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti dan konstruksi, PT Surya Semesta Internusa Tbk. tengah berupaya mencari kontrak anyar untuk proyek konstruksi yang ditargetkan mencapai Rp3 triliun pada 2019.
Investor Relation Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengatakan pada tahun ini perseroan menargetkan segmen kontruksi dapat meraih kontrak baru sebesar Rp3 triliun dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp2,7 triliun.
Namun, selama tahun berjalan realisasi kontrak baru mencapai Rp1,7 triliun atau 56,66% dari target yang ditetapkan. Adapun pendapatan segmen konstruksi pada semester I/2019 baru menyentuh Rp1,31 triliun atau 48,51% dari target sampai akhir tahun.
“Segmen konstruksi kami masih targetkan kontrak Rp3 triliun. Ada beberapa kontrak baru yang kami incar, seperti high rise building dan manufaktur,” katanya, baru-baru ini.
Menurutnya, proyek lain seperti pembangunan rumah sakit dan juga apartemen sudah ada dalam pipeline. Semua hanya tinggal menunggu realisasinya saja. Erlin optimistis target tersebut dapat tercapai sampai dengan akhir tahun.
Emiten berkode saham SSIA itu mencatat kontrak besar yang diperoleh selama paruh pertama 2019 utamanya berasal dari gedung komersil sebesar 96%. Di antaranya adalah Carstensz Apartement Paramount Serpong, JHL Galeri Gading Serpong, Perluasan Pabrik Harvestar Gresik, Musim Mas 1 Martubung, dan Apartemen 57 Promenade.
Baca Juga
Dalam 3 tahun terakhir, raihan kontrak baru perseroan tercatat sebesar Rp2,81 triliun pada 2016, naik tipis 1,06% menjadi Rp2,84 triliun pada 2017. Kemudian turun 5,28% menjadi Rp2,69 triliun pada 2018.
Kendati demikian, Erlin menyebut nilai kontrak on hand segmen konstruksi mencapai nilai tertinggi, yakni sebesar Rp4,65 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4,22 triliun.
Sebagai informasi, klien utama perseroan adalah PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN). Dalam 5 tahun terakhir APLN berkontribusi atas kontrak senilai Rp1,72 triliun kepada SSIA.
Sampai dengan akhir tahun, lanjutya, segmen kontruksi dapat menyumbang 65% dari total target pendapatan sebesar Rp4,1 triliun.
Pada penutupan perdagangan Kamis saham SSIA tengah menguat 3,92% menjadi Rp795 per saham. Dalam 1 tahun, return SSIA mencapai 64,83%.