Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CALON EMITEN: Ini Rencana Ekspansi Itama Ranoraya Setelah IPO

PT Itama Ranoraya akan menggunakan sekitar 60% dari dana hasil IPO untuk mengembangkan pusat dan jaringan pemasaran secara bertahap di beberapa kota di Indonesia selama periode 2019-2020.
Logo PT Itama Ranoraya/itama.co.id
Logo PT Itama Ranoraya/itama.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Itama Ranoraya bakal memperluas jaringan pemasaran setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Perseroan berencana melepas sebanyak-banyaknya 400 juta saham yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Harga penawaran awal saham antara Rp315-Rp375 per saham. Dengan demikian, dana yang diincar dari hasil IPO sekitar Rp126 miliar - Rp150 miliar.

Direktur Itama Ranoraya Heru Firdausi mengatakan, sekitar 60% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan pusat dan jaringan pemasaran secara bertahap di beberapa kota di Indonesia selama periode 2019-2020. Adapun, 40% lainnya untuk memperkuat modal kerja perseroan.

"Kami akan mengembangkan jaringan pemasaran di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga dana hasil IPO sebagian digunakan untuk transportasi dan menyiapkan pergudangan," katanya pada Kamis (12/9/2019).

Direktur Utama Itama Ranoraya Teten W Setiawan optimistis penjualan perseroan dapat mencapai Rp300 miliar pada 2019, dari sebelumnya Rp265 miliar pada 2018. Adapun, laba bersih diyakini dapat bertumbuh sekitar 15%-20% menjadi Rp32 miliar-Rp35 miliar.

Pemerintah yang memberikan perhatian serius di bidang kesehatan menjadi katalis positif bagi perseroan. Sementara itu, mayoritas pasar perseroan merupakan institusi kesehatan pemerintah dan BKKBN. Sehingga, perseroan memiliki potensi pertumbuhan besar di masa mendatang.

"Penjualan dapat mencapai Rp400 miliar dan laba mencapai Rp46 miliar di tahun depan. Dengan pasar yang lebih luas lagi, kami optimistis dapat mencapai pertumbuhan di atas 20%," katanya.

Dia menambahkan, keinginan perseroan untuk melantai di Bursa muncul sejak 2 tahun lalu. Selama kurun waktu itu pula, distributor alat kesehatan ini melakukan persiapan dan segera melantai di Bursa pada 10 Oktober tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper