Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Cukai Rokok Berpotensi Naik, Ini Strategi Indonesian Tobacco (ITIC)

PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) bakal menaikkan harga sekitar 5%-10% untuk mengompensasi rencana penaikan tarif cukai tembakau.
Komisaris Independen PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) Samsul Hidayat (dari kiri) berbincang dengan Direktur Utama Djonny Saksono, dan Direktur PT Bursa Efek Indonesia Laksono Widodo di sela-sela pencatatan perdana saham ITIC, di Jakarta, Kamis (4/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Komisaris Independen PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) Samsul Hidayat (dari kiri) berbincang dengan Direktur Utama Djonny Saksono, dan Direktur PT Bursa Efek Indonesia Laksono Widodo di sela-sela pencatatan perdana saham ITIC, di Jakarta, Kamis (4/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesian Tobacco Tbk. bakal melakukan penyesuaian harga untuk menjaga margin laba bersih, seiring dengan rencana penaikan cukai tembakau pada 2020.

Direktur Utama Indonesian Tobacco Djonny Saksono mengatakan, perusahaan rokok dan tembakau biasanya akan melakukan penyesuaian harga seiring dengan kenaikan cukai oleh pemerintah.

Perusahaan yang bergerak di industri pengolahan tembakau iris ini, juga bakal menaikkan harga sesuai dengan kenaikan biaya cukai dan biaya-biaya lainnya. Djonny memperkirakan kenaikan harga sekitar 5%-10%.

Emiten dengan kode saham ITIC ini, melakukan penyesuaian harga untuk menjaga margin laba agar tetap naik. Pada 2018 margin laba bersih turun ke level 6,13%, dari tahun sebelumnya di level 7,65%.

Meski penjualan naik 18,65% menjadi Rp134,52 miliar pada 2018, tetapi laba bersihnya turun 4,84% menjadi Rp8,25 miliar.

"Asalkan kenaikan harga kami berbarengan dengan pabrik-pabrik yang lain, tidak ada masalah. Margin laba tetap akan terjaga agar naik," katanya pada Kamis (22/8/2019).

Lebih lanjut, perseroan memperkirakan kenaikan omzet penjualan dan laba bersih masing-masing mencapai 25% pada semester I/2019. Meski demikian, nilai penjualan masih menunggu laporan yang sedang diaudit.

Pada penutupan perdagangan Kamis (22/8/2019), saham ITIC berakhir pada level Rp700 atau melemah 6,67%. Meski demikian, dalam sebulan terakhir saham ITIC telah memberikan imbal hasil 6,06%.

Di level harga itu, perseroan memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp658,50 miliar. Perusahaan yang bermarkas di Malang ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 2019. Dana yang berhasil dihimpun perseroan dari hasil IPO sebesar Rp60,02 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper