Bisnis.com, JAKARTA — PT Blue Bird Tbk. memproyeksikan kinerja pada semester II/2019 akan lebih baik dibandingkan dengan semester I/2019. Diharapkan kinerja pada periode tersebut dapat menopang kinerja tahunan perseroan.
Michael Tene, Head of Investor Relations Blue Bird, mengatakan bahwa kinerja perseroan yang sempat melambat pada semester I/2019 diharapkan dapat dikejar oleh perseroan pada paruh kedua tahun ini.
Dia menjelaskan bahwa pada periode ini, terdapat beberapa katalis positif yang dapat mendongkrak kinerja perseroan. Hari libur yang lebih sedikit dinilai dapat meningkatkan jumlah penumpang untuk perseroan.
Selain itu, gejolak politik dalam negeri yang sempat menekan kinerja pada semester I/2019 telah mereda. Kondisi itu turut membawa angin segar untuk perseroan.
“Kami tentunya berharap semester dua lebih baik, karena memang siklus bisnisnya seperti itu,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (12/8/2019).
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2019, BIRD mengantongi pendapatan Rp1,91 triliun. Raihan itu turun 3,04% dari Rp1,97 triliun pada semester I/2018.
Baca Juga
Sementara itu, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tertekan sebesar 16,83% dari Rp190,44 miliar pada semester I/2018 menjadi Rp158,37 miliar pada semester I/2019.
Dalam laporan sebelumnya, emiten berkode saham BIRD tersebut masih akan terus melanjutkan ekspansinya pada paruh kedua tahun ini.
Direktur Keuangan Blue Bird Sandy Permadi menjelaskan bahwa saat ini perseroan sedang mengincar empat bandar udara (bandara) baru di Pulau Jawa untuk menangkap peluang untuk membesar portofolionya.
Adapun, bandara yang menjadi target perseroan di antaranya adalah Bandara International New Yogyakarta, dan Bandara Kertajati.
“Kami lagi jajaki semua bandara di Pulau Jawa ini, internasional dan domestik, kami mungkin akan masuk ke 3–4 bandara, mudah-mudahan tahun ini, pada semester kedua,” ucapnya.