Bisnis.com, JAKARTA — Beleid yang mengatur tentang kehadiran kendaraan listrik baru-baru ini telah diteken oleh Presiden. Namun, PT Blue Bird Tbk. sebagai salah satu operator transportasi umum dengan mobil listrik belum berniat menambah armadanya.
Michael Tene, Head of Investor Relations Blue Bird mengungkapkan bahwa perseroan menyambut baik adanya payung hukum yang mengatur kehadiran kendaraan listrik di Indonesia.
Kendati demikian, lanjut Michael, emiten berkode saham BIRD tersebut masih akan bertahan dengan 30 armada taksi listrik dengan merek BYD dan Tesla itu hingga akhir tahun nanti.
“Untuk mobil listrik kami memiliki rencana penambahan, tapi tidak tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (12/8/2019).
Sementara itu, dalam laporan sebelumnya, Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan bahwa perseroan tidak akan menambah armada taksi listrik. Pasalnya, perseroan tengah mengkaji sisi operasional dari penggunaan armada taksi listrik.
Adapun, kajian tersebut meliputi harga pembelian kendaraan, kualitas kendaraan, ketahanan baterai yang digunakan, hingga daya jelajah yang dapat ditempuh oleh armada taksi listrik.
“Sekarang kami temukan dulu operasonal optimalisasinya, baru kami bisa create mass. Setelah tau baru kami bisa kembangkan dengan jumlah yang signifikan baru impact-nya terasa,” ucapnya.