Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Pelebaran CAD, BI Jamin Stabilitas Nilai Tukar

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan bahwa selain menjaga stabilitas nilai tukar, yang harus dijaga adalah suplai likuiditas di market untuk mengantisipasi pelebaran current account deficit (CAD).
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia terpilih, Destry Damayanti./ANTARA-Puspa Perwitasari
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia terpilih, Destry Damayanti./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia akan menjaga agar defisit transaksi berjalan tidak melebar hingga 3 persen dari PDB dengan menjamin stabilitas nilai tukar di tengah perang dagang Amerika Serikat vs China.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan bahwa selain menjaga stabilitas nilai tukar, yang harus dijaga adalah suplai likuiditas di market untuk mengantisipasi pelebaran current account deficit (CAD).

“Karena kalau mau dorong ekspor dan meredam impor, satu hal yang sangat menentukan adalah stabilitas nilai tukar,” kata Destry, Minggu (11/8/2019).

Menurutnya, apabila nilai tukar terlalu terimbas dengan perang dagang maka tidak akan menguntungkan bagi eksportir. Selain itu, BI juga akan mengimbau para eksportir untuk membawa devisa ke Indonesia.

“Sebab devisa itu untuk pembangunan dan pembiayaan impor,” jelasnya.

Ke depan, Destry menjanjikan akan terus menjaga CAD di ambang batas 3 persen. Namun, dengan kondisi perang dagang antara AS dan China yang merupakan partner dagang utama Indonesia, perlu bauran kebijakan moneter dan makroprudensial.

Apalagi saat ini kondisi inflasi dan nilai tukar terpantau stabil. “Kebijakan moneter melonggar, artinya ini arahnya dovish. BI juga membuka ruang untuk melonggarkan kebijakan,” sambungnya.

Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur pada Agustus, Gubernur BI Perry Warjiyomenyatakan akan kembali membahas bauran kebijakan tersebut. Salah satu fokusnya adalah soal perang kurs.

“Ini adalah reaksi dari Tiongkok untuk mengurangi impor Amerika baik garmen maupun produk pertanian. Dampak lain pada nilai tukar adalah resiko Brexit,” katanya.

Dia menyebut BI akan tetap berada di pasar untuk memberi jaminan kepada investor bahwa pihaknya selalu bersinergi dengan pemerintah, sehingga bisa mencapai stabilitas makroekonomi dan nilai tukar untuk menjaga CAD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper