Bisnis.com, JAKARTA - Laba operasional Adidas AG pada kuartal II/2019 meleset dari perkiraan, tertekan oleh kenaikan biaya pengiriman dan harga produk yang lebih murah.
Seperti dilansir Bloomberg, laba operasional Adas menyentuh 643 juta euro (US$721 juta), lebih rendah 5 juta euro dari perkiraan konsensus. Produsen peralatan olahraga itu juga mengkonfirmasi target 2019, yang berpotensi mengecewakan investor yang menganggap outlook tersebut konservatif.
Capaian laba ini tertekan oleh kenaikan biaya angkutan udara untuk mengkompensasi kekurangan rantai pasokan yang mempengaruhi bisnis pakaian dengan harga menengah di Amerika Utara.
Selain itu, penurunan laba operasional perusahaan yang berbasis di Herzogenaurach, Jerman ini juga dipengaruhi oleh keputusan perusahaan memangkas harga produk serta investasi untuk membangun bisnis penjualan langsung ke konsumen.
Di sisi lain, Adidas melaporkan berakhirnya tren penurunan penjualan di pasar Eropa, yang ditandai dengan capaian pendapatan yang sama dibandingkan dengan kuartal II tahun sebelumnya.
Penjualan Adidas di Amerika Utara mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,8 persen. Perusahaan juga telah memacu pertumbuhan kinerja di China melalui saluran penjualan digital.
Adidas juga mencatat penjualan tumbuh 4,7 persen pada kuartal kedua. Sementara itu, penjualan global mencapai 5,5 miliar euro, memenuhi rata-rata estimasi analis.