Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja konglomerasi Astra sepanjang semester I/2019 menghasilkan laba yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lalu, bagaimana rekomendasi untuk saham PT Astra International Tbk. pada periode semester II/2019?
Kepala Riset Narada Asset Manajemen, Kiswoyo Adi Joe menjelaskan bahwa sektor otomotif masih menjadi jantung untuk kinerja emiten berkode saham ASII tersebut. Laba perseroan yang turun pada paruh pertama 2019, tidak lain disebabkan oleh melemahnya penjualan mobil pada periode tersebut.
Selain itu, sektor agribisnis turut menjadi penyumbang tekanan terhadap laba bersih ASII pada periode tersebut.
Kendati demikian, Kiswoyo meyakini bahwa kinerja pada tahun ini tidak akan lebih buruk dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan catatan adalah terjadinya pemulihan pada sektor otomotif.
“Agribisnis masih bisa ketolong dengan United Tractors nya, AALI masih bisa ditutup, kalau otomotif itu sudah 50% kontribusinya terhadap Astra, ya kalau otomotif tidak bisa bangkit masih masih bisa tertekan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (1/8/2019).
Pasalnya, dari sektor bisnis lainnya, seperti infrastruktur dinilai masih belum dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja perseroan, meskipun portofolio yang dimiliki perseroan semakin banyak.
Menurutnya, bisnis jalan tol, terutama jalan tol yang baru beroperasi baru dapat memberikan kontribusi paling cepat selama lima tahun ke depan untuk Astra.
Dia [Astra] berusaha diversifikasi tapi masih belum bisa geser otomotifnya, akan tetapi ASII masih boleh beli di harga wajarnya Rp9.000,” jelasnya.