Bisnis.com, JAKARTA - Setelah membuat heboh pasar dengan kabar rencana peluncuran koin digital bernama Libra, kini Facebook justru mengatakan bahwa masa depan Libra dipenuhi ketidakpastian karena dibayangi pengawasan dan kritik peraturan yang signifikan.
Mengutip laporan triwulanannya, Facebook memperingatkan para investornya bahwa seiring dengan pengawasan yang lebih ketat terhadap rencana peluncuran Libra dari pemerintah dapat memperlambat atau bahkan menghentikan pengembangan Libra yang dijadwalkan untuk diluncurkan tahun depan.
Perusahaan juga memperingatkan bahwa peraturan yang terkait dengan blockchain dan aset digital masih berkembang dan dapat menimbulkan hasil dan pembatasan mengejutkan terhadap peluncuran Libra.
"Undang-undang dan peraturan ini, serta segala pertanyaan atau investigasi terkait, dapat menunda atau menghambat peluncuran mata uang Libra serta pengembangan produk dan layanan kami," tulis Facebook dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (31/7/2019).
Adapun, Libra dipandang sebagai ancaman terhadap kebijakan moneter bank sentral nasional dan regional AS. Tidak hanya itu, Libra juga dinilai sebagai risiko keuangan pribadi, umum, dan risiko pihak lawan.
Sebelumnya pada pertengahan Juli lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan melalui akun resmi twitternya bahwa dirinya skeptikal terhadap mata uang digital secara keseluruhan dan menganggap aset kripto yang tidak diatur tersebut hanya akan memfasilitasi aktivitas ilegal, seperti perdagangan narkoba.
Baca Juga
Selain itu, dirinya menilai bahwa proyek mata uang digital Libra garapan perusahaan media sosial raksasa Facebook tersebut harus memiliki landasan dan kedudukan yang jelas untuk melanjutkan proyek Libra.
Dia menambahkan jika Facebook ingin memiliki pelayanan layaknya perusahaan perbankan maka Facebook harus mendapatkan lisensi bank dan tunduk pada aturan perbankan. Trump juga menegaskan bahwa satu-satunya mata uang resmi di AS adalah dolar AS dan tidak bisa digantikan oleh apapun.
Ketua The Fed Jerome Powell juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap rencana peluncuran Libra oleh Facebook yang dijadwalkan pada paruh pertama tahun depan.
"Libra menimbulkan banyak keprihatinan serius mengenai privasi, pencucian uang, perlindungan konsumen, dan stabilitas keuangan. Ini adalah masalah yang harus ditangani secara menyeluruh dan terbuka sebelum melanjutkan peluncuran," papar Jerome.
Powell mengatakan bahwa pejabat The Fed telah bertemu dengan Facebook sebelum perusahaan mengumumkan rencananya pada bulan lalu. The Fed mengaku tengah mempelajari dan telah berdiskusi dengan beberapa pihak terkait sehubungan dengan masalah ini.
Sementara itu, beberapa negara, seperti India, memandang libra memiliki potensi untuk membawa ekonomi kembali ke wilayah abu-abu.