Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengantongi laba pada semester I/2019 setelah pada periode yang sama tahun sebelumnya masih mencatatkan rugi.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan pada Rabu (31/7/2019), emiten berkode saham GIAA tersebut mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$24,11 juta, berbalik dari posisi rugi bersih yang dicatatkan perseroan tahun sebelumnya senilai US$116,85 juta.
Pada paruh pertama 2019, GIAA mengantongi pendapatan senilai US$2,19 miliar, meningkat 10,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$1,99 miliar.
Pendapatan Garuda bersumber dari pendapatan penerbangan terjadwal US$1,85 miliar, penerbangan tidak berjadwal US$4,37 juta, dan pendapatan lainnya US$334,06 juta.
Sementara itu, beban usaha perseroan pada semester I/2019 turun 1,86% menjadi US$2,10 miliar dari posisi US$2,14 miliar pada Januari-Juni 2019.
Sebelumnya, Garuda Indonesia membukukan laba bersih sebesar US$19,73 juta pada kuartal I/2019. Realisasi itu membalik posisi rugi bersih US$64,27 juta pada kuartal I/2018.
Baca Juga
Hingga 30 Juni 2019, GIAA menggenggam aset senilai US$4,37 miliar. Adapun total liabilitas dan ekuitasnya masing-masing sebesar US$3,56 miliar dan US$808,19 juta.