Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Dibatasi, Impor Batu Bara China dari Australia Meningkat

Data General Administration of Costums China menunjukkan, kedatangan batu bara kokas Negeri Kangguru ke Negeri Panda mencapai 2,82 juta ton bulan lalu, lebih dari dua kali lipat 1,38 juta ton pada Mei.
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Impor batu bara kokas, bahan baku pembuatan baja China dari Australia naik dua kali lipat pada Juni dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kendati ada pembatasan di pelabuhan-pelabuhan China.

Data General Administration of Costums China menunjukkan, kedatangan batu bara kokas Negeri Kangguru ke Negeri Panda mencapai 2,82 juta ton bulan lalu, lebih dari dua kali lipat 1,38 juta ton pada Mei.

Namun, jumlah itu masih jauh di bawah 3,16 juta ton yang dilaporkan pada Juni tahun lalu, sebagian besar disebabkan oleh penundaan yang lama pada bea cukai China karena inspeksi.

Untuk paruh pertama 2019, China telah mengimpor 14,53 juta ton batu bara kokas dari Australia, naik 16,4% dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, bea cukai China sejak pertengahan Juli telah menghentikan izin deklarasi pada impor batu bara di beberapa pelabuhan. Termasuk Caofeidian dan pelabuhan Jingtang di Cina utara, salah satu titik impor batubara kokas terbesar di negara itu.

Pengguna akhir seperti pabrik kokas dan pabrik baja di wilayah tersebut melaporkan, mereka masih diperbolehkan untuk membawa beberapa batu bara kokas impor hanya, setelah menerima persetujuan bea cukai setempat untuk tiap kargo yang memasuki negara tersebut.

Harga batu bara kokas di Dalian telah naik 12% sejak awal tahun ini, mencapai puncak 1.438 yuan per ton pada pertengahan Juni.

Kepada Bisnis.com belum lama ini, Analis Asia Trade Futures Point Deddy Yusuf Siregar memproyeksikan, tren harga batu bara masih bearish dalam beberapa tahun mendatang, mengingat negara-negara di kawasan Amerika dan Eropa mulai beralih ke energi terbarukan, dan mereka meninggalkan batu bara.

“Dalam jangka panjang kondisi ini tidak baik. Saya nilai tahun ini dan ke depan batu bara sulit keluar dari tekanan,” katanya.

Dia mencatat, pada tahun lalu konsumsi batu bara mengambil porsi sebesar 27,2% dari seluruh konsumsi energi primer global. Menurutnya, batu bara berada di angka 30%, hal itu menunjukkan permintaan batu bara mulai melemah.

Selain tren penggunaan energi terbarukan, batu bara juga menghadapi sentimen negatif dari pelemahan ekonomi global. Situasi tersebut ditandai dengan melambatnya perekonomian China, yang juga konsumen batu bara terbesar di dunia.

Akibatnya, ketika perekonomian mereka mengalami perlambatan, maka berdampak pada berkurangnya permintaan terhadap batu bara.

Meskipun begitu, Deddy melihat masih ada harapan bagi batu bara untuk terus bertahan. Beberapa negara di kawasan Afrika dan Asia masih memiliki ketergantungan terhadap batu bara. Sementara itu, permintaan dari kawasan Eropa dan Amerika diperkirakan akan terus turun.

“China sedang memaksimalkan tambang mereka. Kebijakan China sendiri membatasi impor untuk memaksimalkan hal tersebut. Ke depan kalau masing-masing memenuhi komoditas sendiri, mungkin saja potensi batu bara semakin suram,” katanya.

PERMINTAAN BATU BARA DUNIA (juta ton ekuivalen batu bara/Mtce)

NEGARA

2000

2017

2023

Amerika Serikat

763

472

413

Eropa

451

323

280

Jepang & Korea

198

293

284

China

955

2.752

2.673

India

208

563

708

Asia Tenggara

45

186

259

 

Sumber: International Energy Agency  

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper