Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pertemuan Bank of Japan, yen bergerak menguat melawan dolar AS di tengah spekulasi Bank Sentral Jepang tersebut memiliki sedikit ruang untuk melonggarkan kebijakannya.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (29/7/2019) hingga pukul 17.56 WIB, yen masih bergerak menguat melawan dolar AS 0,04% menjadi 108,64 yen per dolar AS.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka Sakti mengatakan bahwa di tengah spekulasi pelonggaran kebijakan oleh beberapa analis, pihaknya tetap memperkirakan bahwa Bank of Japan (BoJ) akan tetap mempertahankan suku bunganya pada pertemuannya bulan ini, Selasa (30/7/2019).
Dia mengatakan bahwa yen sesungguhnya masih bergerak konsolidasi menuju posisi terlemah dalam 2 pekan yang dicapai pada perdagangan sebelumnya. Hal tersebut didukung kuatnya posisi dolar AS akibat data PDB AS kuartal II/2019 yang berhasil dirilis lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi pasar.
Bureau of Economic Analysis (BEA) melaporkan bahwa GDP AS tumbuh 2,1% pada kuartal kedua tahun ini, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 3,1%.
Namun, para investor tetap dapat bernapas lega karena perlambatan yang terjadi masih cukup jauh di atas ekspektasi pasar bahwa penurunan bisa mencapai level 1,8%. n Adapun, merosotnya ekspor dan mengecilnya Inventory Build adalah dua sektor yang berkontribusi pada pelemahan PDB AS di kuartal II/2019.
Baca Juga
"Justru pergerakan mata uang ini dapat terganggu di tengah munculnya konflik dagang antara Jepang dan Korea Selatan belakangan ini," ujar Sakti kepada Bisnis.com, Senin (29/7/2019).
Dia memprediksi, pada perdagangan Selasa (30/7/2019) pasangan USD/JPY akan bergerak dengan level resisten di 108,84 yen per dolar AS, 108,97 yen per dolar AS, dan 109,26 yen per dolar AS. Sementara itu, level support yen berada di level 108,55 yen per dolar AS, 108,39 yen per dolar AS, dan 108,10 yen per dolar AS.
Di sisi lain, analis PT Valbury Asia Futures Rechmen Abadi mengatakan bahwa sesungguhnya pasar akan lebih menanti pertemuan The Fed pada akhir bulan ini dibandingkan dengan pertemuan BoJ.
"Karena BoJ masih akan mempertahankan kebijakan moneternya yang longgar. Jadi isu ini sepertinya tidak akan terlalu direspons oleh pasar," ujar Rechmen kepada Bisnis.com.
Dia memprediksi pada perdagangan Selasa (30/7/2019), yen akan cenderung terdukung naik dengan resisten di zona 109 yen per dolar AS, sedangkan level support yen berada di kisaran 108 yen per dolar AS hingga 107,7 yen per dolar AS.