Bisnis.com, JAKARTA -- Konglomerasi asal Thailand Siam Cement Group (SCG) membukukan pendapatan sebesar Rp8,8 miliar pada semester I/2019.
Khusus untuk kuartal II/2019, berdasarkan keterangan resminya pada Senin (29/7/2019), pendapatan yang diraih senilai Rp2,7 miliar. Sementara itu, nilai total aset yang dimiliki di Indonesia sebesar Rp40,26 miliar.
Yang terbaru, SCG Indonesia telah mengakuisisi 55 persen saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk. dengan nilai investasi sebesar Rp9,6 triliun. Emiten berkode saham FASW ini merupakan produsen kertas kemasan terbesar di Indonesia total jumlah penjualan 1,38 juta ton kertas kemasan pada akhir 2018.
FASW memiliki sekitar 2.900 karyawan serta memiliki total aset Rp10,86 triliun per 30 Juni 2019. Pada semester I/2019, FASW mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp4,33 triliun atau turun 7,28 persen secara tahunan, sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp643,15 miliar atau naik 46,37 persen secara tahunan.
Presiden dan CEO SCG Roongrote Rangsiyopash berharap investasi vital ini dapat membantu mendorong pertumbuhan unit bisnis packaging dalam jangka panjang. Dia mengatakan selama bertahun-tahun, unit bisnis pengemasan SCG telah menunjukkan kemampuannya untuk secara progresif mengembangkan bisnis di Asean, termasuk melalui akuisisi.
Baca Juga
SCG juga senantiasa memperkuat ketahanan terhadap fluktuasi ekonomi global dengan pendekatan manajemen yang berfokus pada pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang.
"Di Indonesia, akuisisi saham Fajar [FASW] diharapkan bisa mendukung pertumbuhan perusahaan, di mana kinerja operasinya akan digabungkan pada kuartal III/2019 nanti," papar Roongrote.
SCG terus memperluas jangkauan produk dan layanan yang inovatif serta mendukung high value added products & services (HVA) untuk mengejar pertumbuhan jangka panjang. Hal ini disebut sejalan dengan dua strategi utama SCG, yakni upaya untuk mengintegrasikan konsep ekonomi sirkular dan memberikan solusi holistik untuk pelanggan di semua unit bisnisnya.
Untuk unit bisnis packaging, SCG menunjukkan pertumbuhan tinggi dengan potensi skalabilitas yang baik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Asean. Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan itu yakni booming bisnis e-commerce dan industri makanan cepat saji.
SCG menegaskan fokus pada percepatan pertumbuhan bisnis dengan memperluas kapasitas produksi di pabrik UPPC Filipina dan pabrik BATICO Vietnam di atas perolehan saham FASW, produsen kertas kemasan utama Indonesia.
"Meskipun ada serangkaian rintangan mulai dari perang dagang, perlambatan ekonomi global, penyesuaian pesangon, serta kerugian inventaris yang mempengaruhi kinerja operasi SCG untuk kuartal kedua dan paruh pertama 2019. Dengan menerapkan dua strategi utama, SCG yakin bisa memperkuat ketahanan terhadap fluktuasi ekonomi global dengan pendekatan manajemen yang berfokus pada pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang," imbuh Roongrote.
Selain FASW, SCG juga masuk ke sejumlah perusahaan publik di Indonesia, di antaranya melalui SCG Retail Holding Co. Ltd. yang memiliki 1,29 miliar saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) atau 29 persen dari jumlah saham.
Di samping itu, ada SCG Distribution Company Limited yang menggenggam 104,16 juta saham PT Kokoh Inti Arebama Tbk. (KOIN) atau 10,62 persen dari jumlah saham. Per Juni 2019, porsi kepemilikan SCG Distribution Co. Ltd. dalam emiten bersandi KOIN itu mencapai 90,62 persen dan 9,38 persen sisanya dimiliki oleh investor publik.
Selain itu, SCG Chemicals Company Limited memiliki 5,45 miliar saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) atau 30,57 persen dari jumlah saham.