Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah yang melelang tujuh seri surat utang negara (SUN) pada Selasa (16/7/2019). Surat utang itu diperkirakan akan mendapat respons positif dari investor.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan lelang SUN yang digelar pada Selasa (16/7/2019), akan menarik minat investor.
Menurutnya, Pemerintah bisa mendapatkan penawaran yang lebih besar dibandingkan dengan target maksimal yang ditetapkan. Pemerintah pun telah mematok target indikatif sebesar Rp15 triliun dan Rp30 triliun pada target maksimal.
“Besok penawaran yang masuk akan tetap besar,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (15/7/2019).
Dia menyebut prospek respons positif pelaku pasar sejalan dengan penantian penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia. Nico memperkirakan Bank Indonesia bakal menurunkan suku bunga acuan pada Juli atau September.
“Ini tinggal menunggu waktu aja akhir Juli atau mungkin September BI akan tetap menurunkan suku bunga,” katanya.
Baca Juga
Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan telah merilis tujuh seri yang akan dilelang pada Selasa (16/7/2019) pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.
Perinciannya, untuk seri perbendaharaan negara (SPN) terdapat dua seri dengan satu seri baru, yakni SPN03191017 dan SPN12200410 yang ditawarkan kembali. Adapun, seri SPN03191017 jatuh tempo pada 17 Oktober 2019 dan seri SPN12200410 jatuh tempo pada 10 April 2020. Keduanya memiliki tingkat kupon diskonto dengan alokasi pembelian nonkompetitif maksimal 50% dari yang dimenangkan.
Untuk seri obligasi negara, terdapat lima seri yang ditawarkan kembali yaitu FR0077, FR0078, FR0080, FR0079 dan FR0076. Untuk seri FR0077 memiliki tenor 5 tahun dengan kupon 8,125%; dan FR0078 dengan tenor 10 tahun memiliki kupon 8,25%.
Lalu, seri FR0080 berkupon 7,5% yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035; FR0079 berkupon 8,375% yang jatuh tempo pada 15 April 2039 dan FR0076 memiliki kupon 7,375% yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048.
Penjualan SUN dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan Bank Indonesia dengan cara terbuka dan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Seluruh pihak dapat menyampaikan penawaran pembelian dala lelang namun melalui peserta lelang. Adapun, peserta lelang yang dimaksud yakni Citibank, Deustche Bank AG, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia, PT Bank Danamon Indonesia dan PT Bank Maybank Indonesia. Peserta lelang lainnya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank OCBC NISP Tbk., PT Bank Panin Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Terakhir, PT Bank Permata Tbk., PT Bank CIMB Niaga Tbk., PT Bank ANZ Indonesia, Standard Chartered Bank, JP Morgan Chase Bank serta sekuritas PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.