Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menargetkan progres pembangunan kereta cepat Jakarta—Bandung dapat mencapai 60% pada 2019.
Mahendra Vijaya, Corporate Secretary Wijaya Karya, menuturkan progres pembangunan kereta cepat Jakarta—Bandung saat ini sudah 23%. Pekerjaan yang tengah dilakukan di antaranya terowongan atau tunnel di Walini dan Halim.
Mahendra menargetkan progres pekerjaan bisa mencapai 60% pada akhir 2019.
“Saat ini, untuk pinjaman [ke PT Kereta Cepat Indonesia China] sudah cair US$1,1 miliar, untuk pendanaan proyek saat ini tidak ada masalah,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (11/7/2019).
Seperti diketahui, proyek kereta cepat Jakarta—Bandung serta pengembangan sentra ekonomi koridor Jakarta—Bandung merupakan tindak lanjut dari dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 107 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Api Cepat antara Jakarta dan Bandung pada 6 Oktober 2015.
Proyek kereta cepat Jakarta—Bandung digarap oleh konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Entitas itu merupakan gabungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan kepemilikan 60% dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd . 40%.
Adapun, PSBI beranggotakan Wijaya Karya dengan porsi kepemilikan 38%, PT Kereta Api Indonesia (Persero) 25%, PT Perkebunan Nusantara VIII 25%, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 12%.