Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah Bank Sentral di seluruh dunia semakin mantap untuk meningkatkan cadangan emasnya seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang semakin nyata.
Adapun, tren pembelian emas oleh bank sentral sudah terjadi sejak tahun lalu akibat ketegangan geopolitik yang meningkat dan sebagai upaya untuk mendiversifikasi cadangan bank sentral, menjauh dari aset dolar AS.
Pada Juni lalu, Bank Sentral China kembali meningkatkan cadangan emasnya dengan menambah 10,3 ton, menjadi pembelian emas bank sentral selama 7 bulan berturut-turut.
Ekonom Oversea-Chinese Banking Corp Singapura Howie Lee mengatakan bahwa penambahan emas sebagai cadangan oleh Bank Sentral China diprediksi akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.
"Selain dari usahanya untuk mendiversifikasi aset cadangannya menjauh dari dolar AS, memiliki lebih banyak cadangan emas juga merupakan strategi penting dalam kebangkitan China sebagai negara adidaya," ujar Howie seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (10/7/2019).
Tidak hanya China, pada pekan lalu, Polandia mengatakan bahwa pihaknya telah menambahkan dua kali lipat cadangan emasnya sepanjang tahun ini sehingga menjadi salah satu bank sentral pemegang emas terbesar di wilayah Eropa Tengah.
Seperti yang diketahui, emas batangan telah mengalami reli ke level tertingginya dalam 6 tahun terakhir karena investor bertaruh pada penurunan suku bunga The Fed meskipun data ketenagakerjaan AS periode Juni menunjukkan pertumbuhan.
Namun, pembelian emas oleh bank sentral telah membantu menambah permintaan emas secara keseluruhan, dengan Bank Sentral Rusia menjadi pembeli emas setia setiap bulannya.
Berdasarkan data World Gold Council, sepanjang 2018 bank sentral di seluruh dunia telah membeli 651,5 ton emas, naik 74% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Citigroup memproyeksikan pembelian emas oleh bank sentral dapat menyentuh 700 ton tahun ini, dengan asumsi tren pembelian China akan berlanjut dan Rusia setidaknya membeli emas dengan jumlah yang sama seperti 2018, yaitu sekitar 275 ton.
Secara keseluruhan, berdasarkan data International Financial Statistics hingga Juni 2019, bank sentral pemegang cadangan emas terbesar masih dimiliki oleh AS dengan total kepemilikan hingga 8.133,5 ton, kemudian disusul oleh Jerman dengan total kepemilikan hingga 3.367,9 ton.