Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Hanson International Tbk. tercatat menjadi yang paling aktif diperdagangkan oleh investor asing pada perdagangan hari ini, Senin (8/7/2019).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten bersandi MYRX tersebut memimpin daftar saham teraktif yang paling diincar oleh investor asing dengan total pembelian saham mencapai sekitar 53,44 juta lembar saham.
Saham berikutnya yang paling diincar oleh investor asing adalah saham PT Trada Alam Minera Tbk. (TRAM) dengan total pembelian saham mencapai sekitar 43,21 juta lembar saham.
Masing-masing harga saham MYRX dan TRAM hari ini berakhir di level Rp114 dan Rp120 per lembar saham.
Di sisi lain, berdasarkan data Bloomberg, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,34 persen atau 21,65 poin di level 6.351,83.
Tujuh dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin tambang (-1,08 persen) dan barang konsumsi (-0,9 persen). Adapun sektor aneka industri dan pertanian masing-masing mampu naik 1,8 persen dan 0,55 persen.
Baca Juga
Dari 641 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 167 saham menguat, 262 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing turun 1,51 persen dan 2,75 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Aksi jual bersih oleh investor asing pun berlanjut pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp213,31 miliar.
Adapun total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp6,85 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 13,89 miliar lembar saham.
Berikut adalah 10 saham teraktif yang diperdagangkan oleh investor asing: | |
---|---|
Saham | Volume (lembar saham) |
MYRX | 53.443.700 |
TRAM | 43.210.700 |
IPTV | 23.885.300 |
DMAS | 22.864.000 |
TLKM | 18.392.048 |
PWON | 13.132.700 |
GIAA | 11.494.700 |
BMTR | 11.168.700 |
ISSP | 9.598.000 |
ASII | 9.537.088 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia