Bisnis.com, JAKARTA - Karet berjangka melemah di bursa Singapura pada perdagangan Senin (8/7/2019) di tengah kekhawatiran pasar meningkatnya cadangan pasokan di China, negara konsumen terbesar di dunia.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (8/7/2019) pukul 15.21 WIB, harga karet TSR20 untuk kontrak September 2019 di bursa Singapura bergerak melemah 2,2% menjadi US$142,4 per kilogram.
Sementara itu, harga karet untuk kontrak Desember 2019 di bursa Tokyo menurun 1,22% menjadi 178,8 yen per kilogram.
Berdasarkan data Shanghai Futures Exchange, persediaan karet di Shanghai telah naik 1,5% menjadi 423.424 ton dalam sepekan lalu. Hal tersebut menjadi kenaikan cadangan terbesar sejak Desember 2018.
Kazuhiko Saito, Analis Fujitomi di Tokyo, mengatakan bahwa penumpukan stok tersebut terjadi setelah harga karet jenis RSS-3 untuk pengiriman dari Thailand menurun sepanjang pekan lalu.
Pada pekan lalu, harga karet jenis RSS-3 untuk kontrak Agustus 2019 di bursa Singapura melemah 1,76% menjadi US$183,7 per kilogram.
"Penurunan tersebut mencerminkan adanya pelemahan pada permintaan di tengah peningkatan pasokan musiman dari Thailand," ujar Kazuhiko seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (8/7/2019).