Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melimpahnya Stok Bikin Harga Karet Melesu

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (8/7/2019) pukul 15.21 WIB, harga karet TSR20 untuk kontrak September 2019 di bursa Singapura bergerak melemah 2,2% menjadi US$142,4 per kilogram.
Warga menyadap getah karet di Desa Balai Rajo, VII Koto Ilir, Tebo, Jambi, Selasa (23/4/2019). Harga jual getah di pasar lelang karet desa setempat naik dari Rp.8.500 per kilogram pada bulan lalu menjadi Rp.9.600 dalam beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Warga menyadap getah karet di Desa Balai Rajo, VII Koto Ilir, Tebo, Jambi, Selasa (23/4/2019). Harga jual getah di pasar lelang karet desa setempat naik dari Rp.8.500 per kilogram pada bulan lalu menjadi Rp.9.600 dalam beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA - Karet berjangka melemah di bursa Singapura pada perdagangan Senin (8/7/2019) di tengah kekhawatiran pasar meningkatnya cadangan pasokan di China, negara konsumen terbesar di dunia.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (8/7/2019) pukul 15.21 WIB, harga karet TSR20 untuk kontrak September 2019 di bursa Singapura bergerak melemah 2,2% menjadi US$142,4 per kilogram.

Sementara itu, harga karet untuk kontrak Desember 2019 di bursa Tokyo menurun 1,22% menjadi 178,8 yen per kilogram.

Berdasarkan data Shanghai Futures Exchange, persediaan karet di Shanghai telah naik 1,5% menjadi 423.424 ton dalam sepekan lalu. Hal tersebut menjadi kenaikan cadangan terbesar sejak Desember 2018.

Kazuhiko Saito, Analis Fujitomi di Tokyo, mengatakan bahwa penumpukan stok tersebut terjadi setelah harga karet jenis RSS-3 untuk pengiriman dari Thailand menurun sepanjang pekan lalu.

Pada pekan lalu, harga karet jenis RSS-3 untuk kontrak Agustus 2019 di bursa Singapura melemah 1,76% menjadi US$183,7 per kilogram.

"Penurunan tersebut mencerminkan adanya pelemahan pada permintaan di tengah peningkatan pasokan musiman dari Thailand," ujar Kazuhiko seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (8/7/2019).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper