Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Penurunan Permintaan, Harga Karet Catat Pelemahan Mingguan

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Desember 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 0,6 persen atau 1,1 poin ke level 181,60 yen per kilogram (kg).
Warga menyadap getah karet di Desa Balai Rajo, VII Koto Ilir, Tebo, Jambi, Selasa (23/4/2019). Harga jual getah di pasar lelang karet desa setempat naik dari Rp.8.500 per kilogram pada bulan lalu menjadi Rp.9.600 dalam beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Warga menyadap getah karet di Desa Balai Rajo, VII Koto Ilir, Tebo, Jambi, Selasa (23/4/2019). Harga jual getah di pasar lelang karet desa setempat naik dari Rp.8.500 per kilogram pada bulan lalu menjadi Rp.9.600 dalam beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa komoditas Tokyo mencatat pelemahan mingguan, setelah ditutup di zona merah pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (5/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Desember 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 0,6 persen atau 1,1 poin ke level 181,60 yen per kilogram (kg).

Harga karet melanjutkan pelemahan di hari keempat berturut-turut, setelah pada perdagangan Kamis (4/7/2019), ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,03 persen atau 1,90 poin ke level 182,70 yen per kg.  Sepanjang pekan ini, harga karet Tocom telah melemah 6,15 persen.

Sementara itu, harga karet di Shanghai Futures Exchange juga ditutup melemah 1,70 persen sepanjang pekan ini, meskipun mampu ditutup menguat 0,45 persen atau 50 poin k elevel 11.275 yuan per ton pada akhir perdagangan Jumat.

Dilansir Bloomberg, harga karet mencatat pelemahan mingguan karena meningkatnya kekhawatiran bahwa permintaan dari produsen ban diperkirakan melambat.

Analis di Fujitomi, Kazuhiko Saito mengatakan harga karet grade RSS-3 untuk pengiriman dari Bangkok turun menjadi US$1,94 per kg dari US$2,05 per kg sepekan sebelumnya, mencerminkan lemahnya permintaan dan peningkatan musiman pasokan dari Thailand.

Laporan dari Eropa dan AS minggu ini menunjukkan penjualan truk dan mobil jatuh. Di sisi lain, Kementerian Perdagangan China melaporkan lonjakan tak terduga dalam penjualan mobil pada hari Selasa.

Penjualan mobil penting bagi produsen karet karena karet alam merupakan bahan baku utama untuk produksi ban.

Harga karet juga melemah seiring dengan melemahnya minyak mentah yang diperkirakan mencatat penurunan mingguan seiring dengan gangguan ekonomi yang mengekang OPEC.

“Minyak yang lebih rendah meningkatkan spekulasi bahwa harga karet sintetis akan turun,” ungkap Saito, seperti dikutip Bloomberg.

Harga karet West Texas Intermediate untuk kontrak Agustus 2019 terpantau melemah 1,66 persen ke level US$56,39 per barel pada pukul 15.14 WIB, sedangkan minyak Brent untuk kontrak September melemah 0,47 persen ke level US$63 per barel.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Desember 2019 di Tocom

Tanggal

Harga (yen/kg)

Perubahan  (persen)

5/7/2019

181,60

-0,6

4/7/2019

182,70

-1,03

3/7/2019

184,60

-3,35

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper