Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (5/7/2019), pascarilis data cadangan devisa Juni 2019.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,17 persen atau 11,02 poin ke level 6.364,95 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Kamis (4/7/2019), IHSG mampu berakhir menguat 0,21 persen atau 13,34 poin di posisi 6.375,97.
Indeks mulai tergelincir dari penguatannya ketika dibuka turun tipis 0,04 persen atau 2,65 poin di posisi 6.373,32 pagi tadi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.363,61 – 6.386,64.
Padahal, cadangan devisa Indonesia pada Juni 2019 dilaporkan meningkat lebih dari US$ 3 miliar. Bank Indonesia melaporkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2019 tercatat sebesar US$123,8 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2019 yang sebesar US$120,3 miliar.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,1 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko.
Peningkatan cadangan devisa pada Juni 2019 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan valas lainnya, serta penarikan utang luar negeri pemerintah. Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.
Sementara itu, nilai tukar rupiah lanjut melemah tipis 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.142 per dolar AS siang ini, setelah berakhir melemah 15 poin atau 0,11 persen di posisi 14.135 pada Kamis (4/7/2019).
Indeks saham utama lainnya di Asia cenderung bergerak variatif. Di antara yang bergerak positif adalah indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing naik tipis 0,06 persen.
Indeks Hang Seng Hong naik 0,08 persen, indeks CSI 300 naik 0,1 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun tipis 0,06 persen pukul 11.59 WIB.
Bursa Asia bergerak variatif saat investor menantikan rilis data ketenagakerjaan AS. Data ini dapat menjadi kunci yang mendorong atau bahkan meredam ekspektasi pasar tentang pelonggaran kebijakan oleh bank sentral Federal Reserve AS secara agresif.
Transaksi perdagangan lintas pasar global diperkirakan akan tetap tipis setelah libur Hari Kemerdekaan di AS pada Kamis (4/7/2019 dan menjelang laporan nonfarm payroll.