Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Perdagangan di Asia Tipis Jelang Libur Kemerdekaan AS, IHSG Bertahan Hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berjuang mempertahankan reboundnya dan naik tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (4/7/2019).
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berjuang mempertahankan reboundnya dan naik tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (4/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik 0,16 persen atau 9,92 poin ke level 6.372,55 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (3/7/2019), IHSG berakhir melemah 0,35 persen atau 22,28 poin di posisi 6.362,62.

Indeks mulai rebound dari pelemahannya ketika dibuka dengan kenaikan hanya 0,02 persen atau 1,45 poin di posisi 6.364,07 pagi tadi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.359,41 – 6.383,25.

MNC Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG masih akan terkoreksi dalam jangka pendek. Pelemahan tersebut disebut sebagai koreksi jangka pendek pada IHSG yang diperkirakan dapat terjadi pada kisaran 6.320--6.350. 

"Selama IHSG tidak terkoreksi melebihi 6.269, maka penguatan IHSG akan berlanjut ke 6.400 setelah koreksi pendek ini terkonfirmasi berakhir," tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian pada Kamis (4/7/2019).

Sementara itu, indeks saham utama lainnya di Asia bergerak variatif siang ini. Di antara yang bergerak positif adalah indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing menguat 0,61 persen dan 0,32 persen.

Sebaliknya di China, dua indeks saham utamanya Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing turun 0,27 persen dan 0,46 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,12 persen pukul 12.01 WIB.

Dilansir dari Bloomberg, bursa saham Asia bergerak variatif dengan volume yang tipis menjelang libur Hari Kemerdekaan AS yang jatuh pada Kamis (4/7/2019) waktu setempat.

Bursa Asia sebelumnya mampu menguat mengikuti rally yang dibukukan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Rabu (3/7/2019), yang didorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan bersikap lebih dovish dalam pertemuan kebijakannya bulan ini.

Volume perdagangan di Asia juga jauh di bawah rata-rata saat investor menantikan rilis data nonfarm payroll AS pada Jumat (5/7/2019. Data nonfarm payroll diproyeksikan meningkat sebesar 160.000 pada Juni dari hanya 75.000 pada Mei 2019.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper