Kurs Tengah Melemah 20 Poin, Yen Paling Laris di Asia

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (3/7/2019) di level Rp14.160 per dolar AS, melemah 20 poin atau 0,14 persen dari posisi Rp14.140 pada Selasa (2/7/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.231 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.089 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.140 per dolar AS pada pukul 11.00 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (2/7), rupiah berakhir melemah 0,18 persen atau 26 poin di level Rp14.139 per dolar AS.

Pelemahan nilai tukar rupiah mulai berlanjut pagi ini dengan dibuka terdepresiasi 0,07 persen atau 10 poin di level Rp14.149 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak fluktuatif di kisaran Rp14.145-Rp14.170 per dolar AS.

Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang di Asia ikut melemah terhadap dolar AS, dipimpin won Korea Selatan yang melemah 0,4 persen ke level 1.170,83 per dolar AS pukul 11.04 WIB.

Sebaliknya, nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,24 persen atau 0,27 poin ke level 107,62 yen per dolar AS, menuju penguatan hari kedua berturut-turut.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, lanjut turun hanya 0,003 poin ke level 96,723 pada pukul 10.54 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pergerakan indeks sebelumnya dibuka flat di posisi 96,728 setelah berakhir melemah 0,12 persen atau 0,118 poin di level 96,726 pada perdagangan Selasa (2/7/2019).

Pada Selasa (2/7/2019), Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney mengatakan bahwa perang perdagangan global dan Brexit tanpa kesepakatan meningkatkan risiko terhadap ekonomi Inggris.

Komentarnya itu mendorong investor untuk meningkatkan pertaruhan mereka pada langkah pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral.

“Dolar kembali melemah terhadap yen sehubungan dengan komentar dovish Gubernur BoE Carney, yang membantu menekan imbal hasil obligasi global,” terang Shinichiro Kadota, pakar strategi senior di Barclays, Tokyo, dikutip dari Reuters.

Sumber: Bank Indonesia