Indeks Syariah Turun Hampir 1 Persen pada Akhir Sesi I

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), melemah hampir 1 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (3/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, JII melemah 0,85 persen atau 5,88 poin ke level 686,7 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (2/7/2019), JII ditutup menguat 0,38 persen atau 2,62 poin di level 692,58, reli hari keempat berturut-turut.

Indeks syariah tersebut mulai tergelincir dari relinya dengan dibuka turun 0,52 persen atau 3,63 poin di posisi 688,95. Sepanjang perdagangan sesi I, JII bergerak di level 684,99-691,90.

Sebanyak 4 saham menguat, 23 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 30 saham syariah yang diperdagangkan pada akhir sesi perdagangan hari ini.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 1,03 persen dan 0,71 persen menjadi penekan utama pergerakan JII siang ini.

Sejalan dengan JII, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini. IHSG melemah 0,56 persen atau 35,46 poin ke level 6.349,44 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

IHSG tergelincir dari reli yang mampu dibukukan empat hari beruntun sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (2/7/2019), IHSG berakhir naik 0,08 persen atau 5,21 poin di posisi 6.384,90.

Indeks mulai bergeser ke zona merah setelah dibuka turun 0,34 persen atau 21,94 poin di posisi 6.362,96 pagi tadi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.345,32 – 6.385,37.

Seluruh sembilan sektor menetap di zona merah dipimpin sektor tambang (-1,09 persen), aneka industri (-0,86 persen), dan properti (-0,75 persen).

Dari 638 saham yang diperdagangkan, sebanyak 148 saham menguat, 223 saham melemah, dan 267 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 0,91 persen dan 0,50 persen menjadi penekan utama IHSG pada akhir sesi I.

Sumber: Bloomberg