Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (3/7/2019), di tengah pelemahan bursa Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,56 persen atau 35,46 poin ke level 6.349,44 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
IHSG tergelincir dari reli yang mampu dibukukan empat hari beruntun sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (2/7/2019), IHSG berakhir naik 0,08 persen atau 5,21 poin di posisi 6.384,90.
Indeks mulai bergeser ke zona merah setelah dibuka turun 0,34 persen atau 21,94 poin di posisi 6.362,96 pagi tadi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.345,32 – 6.385,37.
Indeks saham utama lainnya di Asia juga tertekan di zona merah siang ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing melemah 0,93 persen dan 0,78 persen.
Di China, dua indeks saham utamanya Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,75 persen dan 0,63 persen. Adapun indeks Kospi Korea Selatan melorot 1,14 persen pukul 12.18 WIB.
Dilansir dari Reuters, bursa saham Asia melemah saat antusiasme seputar gencatan senjata perdagangan AS-China dalam beberapa hari terakhir mereda dan terbebani kekhawatiran baru atas ancaman tarif oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap barang-barang tambahan asal Uni Eropa.
Pada saat yang sama, kekhawatiran pertumbuhan global turut membebani kepercayaan investor. Korea Selatan menjadi negara lebih lanjut yang memangkas pertumbuhan ekonomi dan target ekspornya, sehari pascarilis data aktivitas manufaktur yang tampak lebih lesu di seluruh dunia.
Data yang dipublikasikan sejauh ini telah menunjukkan aktivitas pabrik di zona euro menyusut dengan laju yang lebih cepat dari perkiraan pada bulan lalu dan aktivitas manufaktur AS melambat pada bulan Juni. Sebagian besar data aktivitas manufaktur di Asia juga berkontraksi.
Pada Sabtu (29/6/2019), pemerintah AS dan China sepakat untuk memulai kembali perundingan perdagangan setelah Presiden Donald Trump menawarkan konsesi termasuk tidak ada tarif baru dan pelonggaran pembatasan pada Huawei.
“Pelonggaran untuk Huawei sedikit mengejutkan sehingga ada sedikit ada aksi short covering. Namun masih ada keragua tentang seberapa efektif perjanjian itu," ujar Norihiro Fujito, kepala strategi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah tipis 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.144 per dolar AS, setelah dibuka terdepresiasi 10 poin di posisi 14.149 pagi tadi.