Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batu Bara Newcastle Lanjut Melemah di Hari Kedua

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Juli 2019 ditutup melemah 2 persen atau 1,40 poin ke level US$68,65 per metrik ton.
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara di bursa Newcastle kembali ditutup melemah pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (25/6/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Juli 2019 ditutup melemah 2 persen atau 1,40 poin ke level US$68,65 per metrik ton.

Harga batu bara melanjutkan pelemahannya di hari kedua setelah pada perdagangan sebelumnya, Senin (24/6), ditutup melemah 1,2 persen atau 0,85 poin ke level US$70,05 per metric ton.

Adapun harga batubara Newcastle untuk kontrak Agustus 2019 juga ditutup melemah 1,48 persen atau 1,05 poin ke level US$69,95 per metrik ton.

Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Oktober 2019 juga ikut ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,86 persen atau 1,05 poin ke level US$55,30 per metrik ton.

Sejalan dengan harga batu bara, harga minyak mentah melemah setelah bergerak fluktuatif antara zona hijau dan merah selama sesi perdagangan Selasa.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Agustus 2019 ditutup turun tipis 0,07 poin di level US$57,83 per barel pada Selasa di New York Mercantile Exchange.

Namun minyak WTI kembali menguat menguat 1,2 persen atau 72 sen ke level US$58,62 pukul 4.45 sore menyusul laporan yang mengindikasikan berlanjutnya penyusutan stok minyak mentah di AS.

American Petroleum Institute (API) dikabarkan melaporkan penurunan jumlah persediaan minyak AS sebesar 7,55 juta barel, lebih dari dua kali penurunan yang diprediksi oleh para analis dalam survei Bloomberg.

Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus 2019 berakhir menanjak 92 sen atau 1,4 persen di level US$65,78 per barel pada perdagangan Selasa.

Dilansir Bloomberg, Penjabat Menteri Pertahanan AS Mark Esper menyatakan AS tidak ingin berperang dengan Iran, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan risiko terhadap ekonomi telah meningkat, sedangkan pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump mengecilkan prospek kesepakatan perdagangan AS-China dalam KTT G20 pekan ini.

"Amerika Serikat tidak ingin berperang dengan Iran, alih-alih kami ingin masuk ke jalur diplomatik,” tutur Esper kepada wartawan dalam perjalanan ke Brussels untuk konferensi Organisasi Pakta Atlantik Utara.

“Pemerintah ingin bekerja sama dengan para sekutunya untuk membawa Iran kembali ke meja perundingan,” tambahnya.

 

Pergerakan harga batu bara kontrak Juli 2019 di bursa Newcastle
TangalHarga (US$/MT)

25 Juni

68,85

(-2 persen)

24 Juni

70,05

(-1,20 persen)

21 Juni

70,90

(+2,01 persen)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper