Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penguatan Komoditas Dorong Bursa Eropa Naik

Penguatan perusahaan logam dan pertambangan mampu membantu mendorong bursa saham Eropa berakhir di posisi lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (13/6/2019). di tengah berlanjutnya tensi dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan perusahaan logam dan pertambangan mampu membantu mendorong bursa saham Eropa berakhir di posisi lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (13/6/2019). di tengah berlanjutnya tensi dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup naik 0,16 persen. Indeks sumber daya dasar perusahaan-perusahaan yang terkait dengan komoditas mendorong kenaikan, dengan menguat 1,7 persen saat harga tembaga dan logam lainnya naik.

Indeks FTSE MIB Italia dan indeks DAX Jerman mengungguli indeks saham lainnya di kawasan itu, dengan kenaikan masing-masing 0,8 persen dan 0,4 persen.

Lonjakan harga minyak yang telah mendominasi awal sesi perdagangan Kamis pascaserangan terhadap kapal tanker memudar di akhir perdagangan.

Harga minyak dunia sebelumnya memanas usai dugaan serangan terhadap dua tanker di Teluk Oman, wilayah yang berdekatan dengan Iran dan Selat Hormuz.

Steve Sosnick, chief strategist di Interactive Brokers mengatakan terkejut karena pasar tidak memperlihatkan reaksi yang lebih luas terhadap serangan itu.

“Di luar sektor minyak yang merespons secara positif sebagaimana mestinya, sektor-sektor lain yang tidak bergantung pada minyak atau mengonsumsi minyak mengabaikannya,” ujar Sosnick, seperti dikutip dari Reuters.

Indeks Stoxx telah membukukan kenaikan sekitar 3 persen bulan ini, sekaligus membalikkan sekitar separuh dari aksi jual sepanjang Mei yang merupakan kinerja bulanan terburuknya dalam lebih dari dua tahun.

Sebagian besar pemulihan didorong ekspektasi bahwa Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa akan mengambil tindakan untuk menghambat perlambatan pertumbuhan global di tengah ketegangan perdagangan yang telah mengganggu pasar dan ekonomi utama selama setahun terakhir.

Pada Rabu (13/6), Presiden AS Donald Trump menolak menetapkan batas waktu untuk memberlakukan tarif lebih lanjut terhadap barang-barang asal China. Namun Trump juga menyebutkan hubungan AS dengan China keruh.

Trump telah mengancam akan menaikkan tarif lanjut jika tidak bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 pada 28-29 Juni. Namun hingga kini pemerintah China belum juga mengonfirmasikan pertemuan itu.

Sementara itu, data inflasi AS yang lemah pada Rabu (12/6) meningkatkan spekulasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed tahun ini. Saham perbankan, yang cenderung terdampak ekspektasi suku bunga, ditutup sedikit turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper