Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga karet di bursa Shanghai berhasil berlanjut pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Selasa (11/6/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Shanghai Futures Exchange melanjutkan penguatannya dan berakhir naik 15 poin atau 0,12 persen di level 12.345 yuan per ton dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (10/6/2019), harga karet di Shanghai ditutup menguat 220 poin atau 1,82 persen di level 12.330.
Dilansir dari Bloomberg, harga karet berjangka memperpanjang kenaikannya saat pasokan yang ketat di Thailand, eksportir karet terbesar di dunia, mendorong pengirim untuk menaikkan harga.
“Karet grade RSS-3 untuk pengiriman dari Bangkok naik menjadi US$2 per kilogram dari US$1,95 pada akhir pekan lalu,” ujar Takaki Shigemoto, Analis perusahaan riset JSC.
“Pengirim dari Thailand bullish karena cuaca kering membatasi produksi lateks di beberapa wilayah produksi, sehingga memperketat pasokan lebih lanjut,” tambah Shigemoto.
Thailand mulai membatasi pengiriman karet bulan lalu, mengikuti langkah serupa dari Indonesia dan Malaysia sebulan sebelumnya. Sejumlah produsen utama telah menyepakati upaya pemangkasan ekspor bersama guna mendukung harga.
Berbanding terbalik dengan karet Shanghai, harga karet untuk kontrak teraktif November 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup turun 0,2 persen atau 0,40 poin di level 204,60 yen per kg.
Di sisi lain, harga minyak acuan global Brent untuk kontrak Agustus 2019 hari ini terpantau menguat 0,66 persen atau 0,41 poin ke level US$62,70 per barel hari ini pukul 14.33 WIB.
Adapun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2019 menanjak 1,07 persen atau 0,57 poin ke level US$53,83 per barel.
Harga minyak mentah mampu bangkit dari pelemahannya yang dialami pada perdagangan Senin (10/6), di tengah ekspektasi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan aliansinya bakal terus menahan pasokan, guna mencegah jatuhnya harga karena perlambatan ekonomi.
Rusia, pada Senin (10/6) menunjukkan sikap kemungkinan mendukung pengurangan pasokan OPEC, yang dilaksanakan sejak Januari. Hal ini untuk mengantisipasi harga minyak turun hingga US$30 per barel jika produsen terlalu banyak memasok.
Seperti diketahui, karet sintetis yang menjadi bahan subtitusi utama karet alam dibuat dari polimer turunan minyak, sehingga pergerakan harganya jelas dipengaruhi harga minyak yang menjadi bahan baku asalnya.
Pergerakan Harga Karet Kontrak September 2019 di Shanghai | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (Yuan/ton) | Perubahan (persen) |
11/6/2019 | 12.345 | +0,12 |
10/6/2019 | 12.330 | +1,82 |
6/6/2019 | 12.110 | +0,71 |
5/6/2019 | 12.025 | +1,22 |
Sumber: Bloomberg