Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hujan Lebat Picu Harga Gandum Rebound

Harga gandum berjangka di bursa Chicago berhasil rebound pada perdagangan Senin (3/6/2019), didukung oleh risiko pengetatan pasokan yang diakibatkan hujan lebat yang merusak beberapa perkebunan gandum AS dan kekeringan di sekitar wilayah Eropa Timur.
Ladang gandum/
Ladang gandum/

Bisnis.com, JAKARTA - Harga gandum berjangka di bursa Chicago berhasil rebound pada perdagangan Senin (3/6/2019), didukung oleh risiko pengetatan pasokan yang diakibatkan hujan lebat yang merusak beberapa perkebunan gandum AS dan kekeringan di sekitar wilayah Eropa Timur.

Seperti dilansir dari Reuters, seorang trader di Singapura yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan gandum berhasil menguat karena mendapat dukungan akibat hujan lebat yang melanda bagian Midwest AS .

Sementara itu, jagung juga berhasil bergerak menguat karena kekhawatiran pasar terkait dengan penundaan penanaman.

"Gandum telah memperolah sebagian besar kenaikan juga dibantu oleh reli penguatan harga jagung, tetapi hujan lebat yang melanda AS dan kekeringan di wilayah Eropa Timur yang diprediksi akan mengurangi hasil panen di Rusia dan Ukraina telah menjadi fokus pasar saat ini," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/6/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (3/6/2019) hingga pukul 15:10 WIB, harga gandum untuk kontrak Juli 2019 di bursa CBOT bergerak menguat 1,19 persen menjadi US$509 per gantang.

Harga jagung untuk kontrak Juli 2019 di bursa CBOT bergerak memguat 0,18 persen menjadi US$427,75 per gantang.

Sebagai informasi, harga jagung, gandum, dan kedelai bergerak melemah pada perdagangan Jumat (31/5/2019), terbebani oleh kekhawatiran baru dari pasar terkait permintaan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif impor Meksiko untuk menanggapi masalah imigrasi ilegal.

Trump mengatakan akan menaikkan tarif impor sebesar 5 persen untuk seluruh barang dari Meksiko dan akan menaikkannya secara bertahap hingga aliran imigran ilegal terhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper