Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan ritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. bergantung penuh kepada penjualan selama Ramadan serta Idulfitri untuk mendongkrak penjualan.
Direktur Keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Suryanto mengatakan target penjualan Ramadan serta Lebaran tahun ini dipatok sebesar Rp3,2 triliun. Target tersebut naik 14% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
"Untuk Mei kami targetkan penjualan sebesar Rp2 triliun dan Juni itu Rp1,2 triliun. Target kenaikan dibandingkan tahun lalu sebesar 14% sementara kontribusi terhadap penjualan selama setahun sekitar 35%," katanya pada Jum'at (24/5).
Kendati suasana politik tengah memanas menjelang momentum Lebaran, Suryanto berpendapat itu tidak berpengaruh sama sekali terhadap kinerja perseroan. Menurutnya, emiten berkode saham RALS itu setiap tahun memang mencanangkan target penjualan yang lebih tinggi dibandingkan kompetitor bersandar pada perbaikan ekonomi secara nasional.
Adapun dalam kerusuhan 22 Mei, store di Sabang tutup 2 hari. Namun, tidak berdampak signifikan karena kontribusinya tidak sampai 1% dari penjualan secara nasional.
Lebih lanjut, Suryanto menambahkan kinerja kuartal pertama perseroan bisa dibilang tidak signifikan karena pendapatan hanya tumbuh 1,4%. Namun, itu masih dalam batas wajar sebab kinerja perseroan selalu meroket pada kuartal kedua jelang Lebaran. Pada April saja terjadi lonjakan pendapatan sebesar 13%.
Baca Juga
Adapun, tahun ini RALS menargetkan dapat mencatat total penjualan sebesar Rp8,9 triliun atau naik 3,7% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara untuk Semester 1/2019, Suryanto menargetkan dapat meraih Rp5,3 triliun.
"Sampai Mei ini sudah dapat Rp3 triliun. Memang momentum Lebaran itu penting bagi kami karena berkontribusi 35% dari total target penjualan. Dua bulan ini sangat penting karena Natal dan Tahun Baru tidak sebesar itu," ungkapnya.
Adapun, pada Natal dan Tahun Baru 2020, Suryanto berharap perseroan bisa mencetak Rp900 milliar. Pasalnya momentum tersebut adalah kontributor nomor dua. Lalu momen back to school yang jatuh pada Juli, pendapatan diharapkan bisa meraih Rp567 milliar. Sementara itu, momentum lain seperti Jakarta Fair diharapkan dapat menambah pendapatan sebesar Rp10 milliar pada tahun ini.