Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tensi AS-China Naik, Wall Street Memerah

Tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) serentak turun pada akhir perdagangan Rabu (22/5/2019), karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China membebani sentimen investor.
Trader di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS./ REUTERS/Brendan McDermid
Trader di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS./ REUTERS/Brendan McDermid

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) serentak turun pada akhir perdagangan Rabu (22/5/2019), karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China membebani sentimen investor.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup turun 0,28 persen atau 8,09 poin di level 2.856,27, indeks Nasdaq Composite melemah 0,45 persen atau 34,88 poin ke level 7.750,84, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melandai 0,39 persen atau 100,72 poin di level 25.776,61.

Sehari setelah pelonggaran batasan yang diberikan pemerintah AS terhadap Huawei Technologies sedikit memulihkan Wall Street, laporan bahwa Gedung Putih dapat memberlakukan pembatasan pada perusahaan teknologi China lainnya kembali menggoyang bursa saham AS.

Laporan media pada Rabu (22/5) mengungkapkan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan memberi sanksi pada perusahaan pengawasan video Hikvision.

Kekhawatiran bahwa perang tarif dan tindakan pembalasan lainnya oleh Amerika Serikat dan China akan menghambat pertumbuhan global yang selama ini telah membuat para investor berada di ujung tanduk.

Indeks S&P 500 pun berada di jalur untuk membukukan penurunan bulanan pertamanya sejak aksi jual pada Desember 2018.

“Hubungan bisnis antara AS dan China tidak akan seperti dua bulan yang lalu. Masing-masing akan mengencangkan cengkeramannya,” ujar Jim Awad, senior managing director di Clearstead Advisors, New York.

“Pasar sedang berupaya untuk mengatur ulang ekspektasi pertumbuhan laba [korporasi] AS karena kondisi itu,” tambahnya.

Jatuhnya saham Qualcomm Inc dan Lowe's Companies Inc turut membantu membebani indeks acuan S&P 500.

Seorang hakim federal memutuskan bahwa Qualcomm secara ilegal menekan persaingan di pasar untuk chip ponsel pintar dengan mengancam akan memangkas pasokan dan menarik biaya lisensi yang berlebihan. Saham pembuat chip ini anjlok 10,9 persen.

Saham Lowe ikut meluncur 11,8 persen setelah rantai perusahaan perbaikan rumah ini memangkas proyeksi laba full year-nya.

Risalah rapat Federal Reserve pada 30 April-1 Mei yang dirilis Rabu (22/5), dimana para pejabat bank sentral AS tersebut sepakat bahwa sikap bersabar mereka soal kebijakan moneter dapat bertahan untuk beberapa waktu, tak banyak berdampak pada Wall Street.

Pergerakan Bursa Wall Street 22 Mei

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

25.776,61

-0,39

S&P 500

2.856,27

-0,28

Nasdaq

7.750,84

-0,45

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper