Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Apple Terseret Isu Huawei, Wall Street Meluncur

Tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kompak turun pada akhir perdagangan Senin (20/5/2019), di tengah pelemahan sektor teknologi dan kekhawatiran memburuknya tensi perdagangan AS-China.
Bursa Wallstreet/Reuters
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kompak turun pada akhir perdagangan Senin (20/5/2019), di tengah pelemahan sektor teknologi dan kekhawatiran memburuknya tensi perdagangan AS-China.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,67 persen atau 19,3 poin di level 2.840,23, indeks Nasdaq Composite merosot 1,46 persen atau 113,91 poin ke level 7.702,38, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,33 persen atau 84,1 poin di level 25.679,9.

Sejak Gedung Putih memasukkan Huawei Technologies ke dalam daftar hitam pekan lalu, sejumlah perusahaan telah menangguhkan bisnis dengan pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia ini.

Anak perusahaan Alphabet Inc., Google, berhenti menyediakan akses aplikasi dan layanan miliknya untuk Huawei, seperti dilaporkan Reuters pada Minggu (19/5). Produsen komponen ponsel Lumentum Holdings Inc. juga mengumumkan telah menghentikan pengiriman ke Huawei.

Sementara itu, Bloomberg melaporkan pembuat chip lain, termasuk Intel Corp, Qualcomm Inc, Xilinx Inc., dan Broadcom Inc, tidak akan memasok raksasa teknologi asal China itu sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Saham teknologi pada S&P 500 merosot 1,75 persen, penurunan persentase terbesarnya di antara 11 sektor utama.

Indeks Philadelphia Semiconductor, yang berisikan pemasok-pemasok Huawei seperti Qualcomm, Broadcom, dan Micron Technology Inc, pun jatuh 4 persen untuk mencapai level terendahnya dalam lebih dari dua bulan.

Sementara itu, saham Apple Inc. merosot 3,1 persen, menjadikannya penekan terbesar pada indeks-indeks utama Wall Street.

Saham produsen iPhone juga tertekan setelah HSBC memperingatkan bahwa harga yang lebih tinggi untuk produk-produk Apple pascakenaikan tarif dapat memberi "konsekuensi mengerikan" pada permintaan.

“Risiko politik sekarang telah menjadi risiko bisnis. Ini dapat mempengaruhi ekspektasi laba banyak perusahaan teknologi,” ujar Chad Morganlander, manajer portofolio senior di Washington Crossing Advisors.

Setelah menyentuh rekor tertinggi pada awal Mei, ketiga indeks tersebut perlahan menyerah pada tekanan jual seiring dengan meningkatnya kekhawatiran tentang perang perdagangan AS-China yang berkepanjangan.

Indeks S&P 500 berada di jalur untuk mencatat penurunan bulanan terburuk sejak aksi jual pada Desember 2018, dengan diperdagangkan hampir 4 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa.

“Semakin jauh perang dagang berlangsung, semakin banyak eskalasi terus terjadi. Tidak akan banyak pembelian pada saat ini,” ungkap Matt Watson, manajer portofolio di James Investment Research.

Pergerakan Bursa Wall Street 20 Mei

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

25.679,9

-0,33

S&P 500

2.840,23

-0,67

Nasdaq

7.702,38

-1,46

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper