Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah di Awal Perdagangan, Faktor Eksternal Jadi Pemicu

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,54 persen atau 33,93 poin ke level 6.263,16 pada pukul 09.13 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,58 persen atau 36,62 poin di posisi 6.260,70.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (8/5/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,54 persen atau 33,93 poin ke level 6.263,16 pada pukul 09.13 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,58 persen atau 36,62 poin di posisi 6.260,70.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.231,36 – 6.264,04. Adapun pada perdagangan Selasa (7/5), IHSG ditutup rebound dengan penguatan 0,65 persen atau 40,97 poin di posisi 6.297,32.

Dari 631 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 60 saham di antaranya menguat, sedangkan 159 saham melemah dan 412 saham lainnya stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penekan utama IHSG pagi ini dengan pelemahan masing-masing 2,29 persen dan 1,06 persen.

Delapan dari sembilan sektor bergerak di zona merah pagi ini, dengan tekanan terbesar oleh sektor industri dasar yang melemah 1,16 persen, disusul sektor tambang dengan pelemahan 0,99 persen. Adapun sektor konsumer menguat 0,21 persen.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga terpantau melemah 0,86 persen atau 4,72 poin ke level 546,90, setelah dibuka dengan pelemahan 0,91 persen atau 5 poin ke level 546,62.

Tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini bergerak melemah terpengaruh sentimen dari eskalasi perang dagang AS dan China.

Atas undangan perwakilan perdagangan AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Liu He akan mengunjungi Amerika Serikat untuk mengadakan pembicaraan mengenai perdagangan. Pertemuan akan berlangsung pada 9 hingga 10 Mei.

“Pembicaraan ini memiliki tensi yang sangat tinggi di tengah-tengah mulai hilangnya harapan untuk terciptanya perdamaian perang dagang,” tulis tim riset Pilarmas, Rabu (8/5/2019).

Di saat yang sama, menurut beberapa sumber, China sedang mempersiapkan tarif pembalasan atas impor Amerika jika Trump jadi melaksanakan ancamannya. Disebutkan, hal itu akan terjadi efektif satu menit setelah Amerika benar benar menaikkan tarif.

“Hal ini tentu akan memberikan implikasi yang sangat besar terhadap perekonomian global apabila hal itu terjadi. Bola panas saat ini berada di China, apakah mereka mau melunak dengan pembahasan kesepakatan, ataukah justru mereka juga tidak takut untuk mengadakan tarif pembalasan,” ujar tim riset Pilarmas

Sementara itu, seluruh bursa saham di Asia pagi ini juga bergerak melemah, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 melemah masing-masing 1,67 persen dan 1,56 persen, indeks Hang Seng melemah 1,01 persen, dan indeks Shanghai Composite turun 1,37 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper