Bisnis.com, JAKARTA — Nilai saham AS kemarin tergelincir karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang memicu kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global dan mendorong investor menjauh dari aset berisiko.
Dow Jones Industrial Average membukukan penurunan persentase harian terbesar kedua, sementara S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan persentase terbesar ketiga selama tahun ini. Hal itu terjadi saat indeks saham utama menekan penurunan untuk mengakhiri posisi terendah sesi mereka.
Perwakilan perdagangan AS, Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada Selasa (7/5) malam bahwa China telah mundur dari komitmen yang dibuat selama negosiasi perdagangan.
Komentar itu mengikuti pernyataan tak terduga dari Presiden Donald Trump sebelumnya yang akan menaikkan tarif barang-barang China senilai US$200 miliar menjadi 25% dari 10%.
Beijing mengatakan kemarin bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He akan mengunjungi Amerika Serikat besok hingga Jumat waktu setempat untuk pembicaraan soal perdagangan. Sedangkan tarif tambahan ditetapkan mulai berlaku pada hari Jumat jika perjanjian perdagangan tidak tercapai saat itu.
Pernyataan Lighthizer dan Mnuchin menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa investor bahwa pembicaraan perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat bisa memakan waktu lebih lama untuk diselesaikan daripada yang diperkirakan sebelumnya.
“Minggu demi minggu, kami telah mendengar ada kemajuan bahwa kesepakatan akan tercapai,” kata Kate Warne, ahli strategi investasi di Edward Jones di St. Louis sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (8/5/2019).
Dia mengataan bahwa sekarang terjadi perubahan besar sehingga turut mengubah ekspektasi.
Para investor mengkhawatirkan bahwa jika tarif tambahan diberlakukan maka hal itu akan dapat mengganggu rantai pasokan dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Saham Boeing Co, eksportir AS terbesar ke China, tergelincir 3,9 persen. Sedangkan saham Caterpillar Inc, pendukung industri lain yang peka terhadap China, turun 2,3 persen.
Di antara saham teknologi, saham Microsoft Inc turun 2,1%, sementara saham Apple Inc turun 2,7 persen.