Bisnis.com, JAKARTA — PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. akan lebih ekspansif sepanjang 2019 dengan sejumlah strategi yang telah disiapkan perseroan.
Emiten berkode saham CARS itu telah menyiapkan dana senilai Rp46,28 miliar untuk mengakuisisi salah satu perusahaan otomotif yang berada di luar daerah Pulau Jawa.
Wakil Direktur Bintraco Dharma Benny Redjo mengatakan bahwa proses akuisisi saham minoritas atas perusahaan otomotif tersebut tengah berlangsung. Menurutnya, seluruh tahapan proses akuisisi tersebut akan rampung pada semester I/2019.
“Mungkin mayoritas, tapi tidak dalam tahap pertama ini, akuisisi mayoritas akan dilakukan secara gradual,” ujarnya di Jakarta, Senin (6/5/2019).
Selain melakukan akuisisi, pada tahun ini CARS menyiapkan dana sebesar Rp30 miliar untuk melakukan pengembangan digital pada aplikasi Carsworld yang diluncurkan untuk menggenjot penjualan perseroan.
Benny mengatakan bahwa dana yang disiapkan perseroan pada tahun ini akan digunakan lebih banyak untuk pengembangan aplikasi lunak sarana dan prasarana Carsworld.
Baca Juga
“Kami belum masuk ke tahap terlalu banyak untuk dana pengembangan ke akuisisi user, nanti tahap berikutnya akan kesana,” ungkapnya.
Benny mengatakan bahwa perseroan masih memiliki dana internal yang cukup untuk melakukan seluruh aksi korporasi tersebut. Dia mengatakan bahwa perseroan masih memiliki sisa dana hasil menggelan initial public offering senilai Rp37 miliar dan dana laba ditahan perseroan.
Sementara itu, pada 1 April 2019 membentuk anak usaha baru melalui dua anak usahanya yakni PT New Ratna Motor dan PT Perbengkelan, Perdagangan, dan Industri New Asmoco dengan nama PT Prima Oto Galeri.
Direktur Utama Bintraco Dharma Sebastianus Harno Budi mengatakan bahwa pembentukan anak usaha baru tersebut bertujuan untuk mendukung penjualan mobil bekas Toyota bersertifikasi.
Adapun, skema penjualan mobil bekas itu adalah dengan sistem tukar-tambah atau trade in dengan mobil Toyota baru yang dijual oleh perseroan.
“Jadi dengan tukar-tambah lebih mudah, kami harapkan sales-nya bisa terjaga, dan juga untuk mempercepat transaksi,” jelasnya.
Stock Split
Dalam perkembangan yang terbaru, setelah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), perseroan telah mendapatkan persetujuan oleh pemegang saham untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split.
Stock split tersebut dilakukan dengan rasio sebesar 1:10 atau 1 saham lama menjadi 10 saham baru. Dengan demikian 1 saham dengan nilai Rp100 akan menjadi 10 saham dengan nilai Rp10.
Sebastianus mengatakan bahwa rencana tersebut dilakukan perseroan guna meningkatkan likuiditas saham CARS di pasar modal.
“Jadi kami compare ke emiten lainnya yang angkanya satu per sepuluh kami, jadi supaya lebih comparable, kami lakukan stock split tersebut,” pungkasnya.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Senin (6/5/2019), saham CARS diperdagangkan dengan harga Rp2.590 per saham dengan price earning ratio 16,39 kali. Total kapitalisasi pasar CARS senilai Rp3,89 triliun.