Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Manufaktur China Melambat, Bursa Asia Melemah

Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/4/2019) setelah data aktivitas manufaktur China gagal memenuhi harapan.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/4/2019) setelah data aktivitas manufaktur China gagal memenuhi harapan. Hal itu sekaligus menggarisbawahi pelemahan ekonomi di negara tersebut, terlepas dari upaya Beijing memacu pertumbuhan.

Seperti dilansir Bloomberg, kedua survei bisnis resmi dan swasta menunjukkan pertumbuhan aktivitas pabrik di China lebih lambat bulan ini, menghancurkan harapan untuk data yang stabil atau bahkan ekspansi yang lebih cepat. Data juga menunjukkan ekspansi yang lebih lambat di sektor jasa.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang melemah 0,5 persen. Semantara itu, indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,3 persen, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,4 persen, sementara bursa saham Australia turun 0,5 persen.

“Angka-angka manufaktur yang lemah menunjukkan stimulus akan tetap ada," kata Frances Cheung, analis makro untuk Asia di Westpac, seperti dikutip Reuters. Data China yang optimistis untuk bulan Maret telah mendorong beberapa analis untuk menurunkan ekspektasi tindakan dukungan moneter tambahan.

"Banyak langkah stimulus yang dilakukan otoritas China terfokus di dalam negeri, seperti perubahan PPN. Mereka tidak diharapkan memiliki dampak besar ke seluruh Asia,” ungkap Kerry Craig, analis pasar global di JP Morgan Asset Management.

Pasar keuangan Jepang masih ditutup untuk hari libur nasional karena Kaisar Jepang Akihito bersiap turun tahta pada hari Selasa, digantikan putra sulungnya Putra Mahkota Naruhito.

Bahkan sebelum data China dirilis, investor Asia mengabaikan kenaikan di bursa Wall Street semalam yang telah mengangkat indeks S&P 500 ke rekor intraday tertinggi di 2.949,52. Indeks berakhir naik 0,11 persen pada rekor penutupan tertinggi 2.943,03.

Investor juga berhati-hati menjelang pertemuan dua hari Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan menetapkan kebijakan moneter serta suku bunga.

The Fed secara luas diperkirakan tidak mengubah suku bunga acuan , karena berusaha menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi yang kuat terhadap inflasi yang rendah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper