Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (30/4/2019) di Bursa Efek Indonesia (IDX).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau menguat 0,38 persen atau 24,10 poin ke level 6.449,99 pada pukul 09.15 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,19 persen atau 12,08 poin di level 6.437,97.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.437,02 – 6.456,83. Adapun pada perdagangan Senin (29/4), IHSG ditutup menguat 0,39 persen atau 24,81 poin di level 6.425,89.
Seluruh sembilan sektor bergerak di zona hijau pagi ini, dipimpin sektor barang konsumsi (+0,94 persen), aneka industri (+0,61 persen), dan industri dasar (+0,41 persen).
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) yang masing-masing naik 1,15 persen dan 4,03 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 menguat 0,58 persen atau 3,27 poin ke level 568,21, setelah berakhir dengan penguatan 0,47 persen atau 2,65 poin di posisi 564,95 pada perdagangan Senin (29/4).
Indeks saham lainnya di Asia terpantau bergerak variatif pagi ini. Di antara yang bergerak positif adalah indeks Shanghai Composite (+0,10 persen), FTSE Malay KLCI (+0,17 persen), dan PSEi Filipina (+0,30 persen).
Adapun indeks FTSE Straits Times turun 0,36 persen, Hang Seng Hong Kong melemah 0,71 persen, dan indeks CSI 300 China turun 0,18 persen.
Pergerakan IHSG sendiri diperkirakan berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan secara teknikal, pergerakan IHSG membentuk formasi Morning Star yang mengindikasikan potensi melanjutkan penguatan dalam jangka pendek.
"Investor menunggu rilis data Foreign Direct Investment (FDI) dan Consumer Confidence Amerika Serikat," katanya melalui riset harian yang dikutip Bisnis.com.
Selanjutnya, investor juga akan mencermati pengumuman The Fed terkait hasil rapat penentuan kebijakannya (FOMC) pada pekan ini.
“Investor akan menantikan sinyal-sinyal mengenai rencana bank sentral AS itu mengenai normalisasi neraca dan arah pertumbuhan ekonomi,” tambah Dennies.
The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga acuannya. Sementara itu, konsensus perkiraan untuk bunga acuan tidak berubah tercatat telah mencapai 97 persen.