Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (16/4/2019), di tengah kekhawatiran turunnya permintaan karet di China.
Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 0,88 persen atau 1,7 poin di level 191,10 yen per kg dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Adapun pada perdagangan Senin (15/4/2019), harga karet di Tocom ditutup rebound dengan penguatan 0,26 persen atau 0,5 poin ke level 192,80 yen per kg.
Sementara itu, harga karet di Shanghai Futures Exchange ditutup merosot 1,68 persen atau 200 poin ke level 11.740 yuan per ton.
Dilansir dari Bloomberg, harga karet melemah di tengah spekulasi bahwa China tidak akan menerapkan kebijakan tambahan untuk menopang ekonominya, sehingga meningkatkan kekhawatiran permintaan karet.
Bank Sentral China mengatakan akan tetap mengendalikan dengan baik “pasokan uang” dan tidak membanjiri perekonomian dengan likuiditas berlebihan, menurut sebuah pernyataan yang dirilis Senin malam.
Komentar itu membuat investor berhati-hati dalam membeli aset berisiko, kata Hideshi Matsunaga, seorang analis di Sunward Trading, seorang broker di Tokyo.
“Kekhawatiran tentang kemerosotan dalam penjualan mobil China dan meningkatnya cadangan karet juga menyeret turun harga karet berjangka,” katanya, seperti dikutip Bloomberg.
Cadangan karet yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange meningkat 0,4 persen menjadi 441.128 ton minggu lalu, meningkat di ahri ke-7 dalam 8 pekan terakhir.
Pergerakan Harga Karet Kontrak September 2019 di Tocom | ||
Tanggal | Harga (yen/kg) | Perubahan |
16/4/2019 | 191,10 | -0,88% |
15/4/2019 | 192,80 | +0,26% |
12/4/2019 | 192,30 | +0,21% |
11/4/2019 | 191,90 | 0% |
10/4/2019 | 191,90 | +2,29% |
Sumber: Bloomberg