Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilarmas Investindo Sekuritas : Terpengaruh Sentimen Perang Tarif, IHSG Bergerak Terbatas

Pilarmas Investindo Sekuritas menilai sentimen pagi ini, Jumat (12/4/2019) bagi IHSG akan datang dari perang tarif.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Pilarmas Investindo Sekuritas menilai sentimen pagi ini, Jumat (12/4/2019) bagi IHSG akan datang dari perang tariff. 

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa setelah sebelumnya, Mexico, Kanada, China, pada akhirnya giliran Jepang telah tiba untuk melakukan pembicaraan mengenai perdagangan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

"Tampaknya Trump ingin 'sikat' semua Negara yang memiliki neraca perdagangan yang defisit dengan Amerika," katanya dalam riset harian, Jumat (12/4/2019). 

Pembicaraan ini di mulai pekan depan di Washington. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terlihat putus asa untuk menghindari tarif. Sementara itu, Presiden Trump ingin membuka pasar pertanian Jepang dan mengurangi defisit perdagangan sebesar US$60 miliar. 

Namun, jangan disangka Jepang akan menyerah begitu saja. Abe bertekad untuk memberikan Amerika kesepakatan dua arah yang lebih baik daripada perjanjian pakta multilateral yang di negosiasikan sebelumnya dengan negara-negara Eropa dan Asia Pasific. 

"Kami melihat tampaknya ketidakpastian ekonomi global terus bertambah seiring dengan keinginan Presiden Trump untuk terus melaju dengan ancaman tarif sebagai dasar dari negosiasi," katanya.

Hal ini pula yang dikhawatirkan sejak awal. Apabila negosiasi dengan China berjalan dengan baik, maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah Trump sudah puas dengan negosiasi tersebut atau keberhasilan negosiasi tersebut membuat Trump semakin yakin bahwa kemenangan negosiasinya berdasarkan ancaman tarif.

Beralih dari sana, pejabat The Fed menjabarkan bahwa ada rintangan yang tinggi untuk menaikkan tingkat suku bunga sementara inflasi terus berada di bawah 2%. 

Fokus The Fed saat ini adalah untuk menjaga inflasi berada di kisaran 2% atau mungkin di atasnya. Hal ini didukung oleh beberapa pejabat The Fed lainnya yang ingin berfokus terhadap inflasi. 

Pejabat The Fed juga memperkirakan tidak ada kenaikkan tahun ini, dan mungkin hanya 1x kenaikkan pada bulan 2020 nanti. Itupun apabila inflasi bisa konsisten berada di atas 2%. 

Pasar domestik yang terlihat wait and see sejak awal Februari memberikan sentimen terkait animo pasar saham dalam negeri. 

Pasar saat ini masih mencermati kebijakan pemerintah guna memperbaiki defisit transaksi neraca berjalan serta stabilitas perekonomian dalam negeri. 

Aksi beli investor asing dalam kurun waktu 3 bulan terakhir sebesar Rp15,74 triliun masih belum menjadi trigger kuat bagi IHSG untuk kembali menguat diatas 6.500. 

"Kami menilai adanya hal yang ditunggu oleh investor dalam masa sideway yaitu, rilis neraca perdagangan, ekspor dan impor untuk bulan April, dan lebih dari itu adanya kontestasi pemilihan presiden juga dapat menentukan proyeksi pasar kedepan. Kebijakan dari pemimpin terpilih dinilai menjadi hal yang cukup penting bagi pasar saat ini," katanya.

Kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global serta beberapa ketidakpastian dalam beberapa minggu kedepan akan menjadi. 

Namun, dorongan mungkin akan datang dari Amerika yang mana berbagai bank di Amerika akan melaporkan pendapatan kuartal pertamanya yang dimulai dari JP Morgan dan Well Fargo yang diharapkan mampu memberikan vitamin lebih.

Sentimen positif lainnya adalah klaim pengangguran Amerika yang mencapai level terendah dalam kurun waktu 49 tahun.

"Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi bergerak terbatas dan ditradingkan pada level 6.390 – 6.437," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper