Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (11/4/2019) harga surat utang negara atau SUN akan bervariasi dengan kecenderungan melemah terbatas.
Dhian Karyantono, Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa berdasar pada perkembangan pasar modal global semalam, fokus utama pasar modal tertuju pada pergerakan indeks dolar AS yang sangat volatil.
Indeks dolar AS sempat menyentuh level kisaran 97,20 poin akibat kenaikan inflasi AS per Maret 2019 dan hasil ECB yang kembali menekankan momentum perlambatan pertumbuhan ekonomi Kawasan Euro.
Namun, indeks dolar AS turun signifikan ke kisaran 96,93 poin setelah rilis risalah FOMC Meeting (FOMC Meeting) per pertemuan 19-20 Maret 2019 kembali mengindikasikan tidak ada kenaikan suku bunga acuan The Fed tahun ini.
Bauran sentimen dari Kawasan Euro dan AS yang saling mengeliminasi satu sama lain tersebut, pada akhirnya mendorong proyeksi katalis bagi harga SUN akan tertuju pada rilis data inflasi Tiongkok per Maret 2019 pada pagi ini (08:30, WIB).
"Berdasarkan analisis cross correlation kami antara inflasi dan harga minyak mentah dunia, besar kemungkinan bagi inflasi Tiongkok mencatatkan kenaikan level dibandingkan bulan sebelumnya," katanya dalam riset harian, Kamis (11/4/2019).
Sejauh ini, konsensus Bloomberg memprediksi inflasi Tiongkok akan meningkat ke level 2,3% (yoy) per Maret 2019 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,5% (yoy).
Kenaikan inflasi China tersebut, berpotensi mendorong kenaikan yield obligasi yang pada akhirnya memicu kenaikan yield SUN (penurunan harga SUN) di pasar sekunder hari ini.
Selain itu, rupiah juga berpotensi melemah merespon rilis data inflasi China meski sentimen dari dovish The Fed dan kabar terbaru terkait persetujuan delay Brexit oleh EU kemungkinan membatasi pelemahan rupiah yang juga pada akhirnya membatasi pelemahan harga SUN di pasar sekunder dibandingkan perdagangan kemarin.
"Untuk trading jangka pendek, kami merekomendasikan investor untuk fokus pada perdagangan seri SUN benchmark FR0077, FR0078, dan FR0068 dengan aksi beli yang didasarkan pada proyeksi pelemahan terbatas harga SUN hari ini," katanya.
Namun, Dhian memperkirakan ada kemungkinan harga SUN meningkat esok hari. Proyeksi kenaikan harga SUN esok hari, utamanya didorong oleh katalis positif yang berasal dari membaiknya data neraca dagang Tiongkok per Maret 2019.
Sementara itu, untuk trading jangka panjang, Dhian masih merekomendasikan investor untuk beli seri FR0059, FR0065, FR0075, dan FR0079.
Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 95,00 (7,05%) - 95,30 (6,96%)
FR0077 (15 Mei 2024): 104,00 (7,17%) - 104,35 (7,09%)
FR0064 (15 Mei 2028): 90,15 (7,65%) - 90,40 (7,61%)
FR0078 (15 Mei 2029): 103,90 (7,69%) - 104,40 (7,62%)
FR0065 (15 Mei 2033): 87,55 (8,12%) - 88,00 (8,06%)
FR0068 (15 Maret 2034): 102,30 (8,11%) - 103,00 (8,03%)
FR0075 (15 Mei 2038): 93,45 (8,18%) - 93,90 (8,13%)
FR0079 (15 April 2039): 101,60 (8,21%) - 102,15 (8,16%)