Bisnis.com, JAKARTA -- Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan pada perdagangan hari ini, Kamis (11/4/2019) cukup banyak sentimen bagi pergerakan IHSG.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa sentimen pertama dimulai dari pertemuan Bank Sentral Eropa.
Pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa (ECB) setuju bahwa pertumbuhan ekonomi zona euro telah sejalan dengan yang diinginkan, meskipun data terakhir menunjukkan pelemahan.
Mario Draghi, Presiden ECB, mengatakan bahwa prospek yang akan datang seharusnya dapat membantu menentukan seberapa stimulatifnya program pinjaman ECB. Prediksi selanjutnya akan diumumkan pada Juni nanti.
Para pembuat kebijakan di ECB menunggu kuartal pertama sebelum dapat memberikan keputusan moneter.
Prospek pertumbuhan di Zona Eropa tahun 2019 akan berkisar di 1,1% dan akan naik menjadi 1,6% pada tahun 2020. Mario juga mengatakan bahwa prospek pertumbuhan di Kawasan euro akan tetap mengalami penurunan karena masih adanya ketidakpastian terkait dengan faktor geopolitik, ancaman proteksionisme dan kerapuhan di negara berkembang.
Mario tampaknya menginsyaratkan bahwa Bank Sentral Eropa bergantung pada pinjaman bank jangka panjang dan menyesuaikan kebijakan suku bunga negatif sebagai pertahanan pertama jika para pemangku kepentingan perlu mengintensifkan perjuangan untuk melawan perlambatan ekonomi.
Bank Sentral Eropa siap untuk menggunakan semua instrumennya jika diperlukan.
Beralih ke sentimen berikutnya yakni risalah The Fed. Tampaknya The Fed juga menghadapi beberapa ketidakpastian, mulai dari pertimbangan proses keluarnya Brexit, hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam yang terdapat di Eropa dan China.
The Fed memperkirakan juga tidak ada kenaikkan suku bunga The Fed untuk tahun 2019. Hal ini semakin menguatkan bahwa meskipun Fed Plot ada potensi untuk mengalami kenaikan sebanyak 1x, tetapi kali ini The Fed tampaknya lebih dovish.
Meskipun demikian, The Fed tetap berpandangan positif secara luas, karena The Fed mengharapkan kegiatan ekonomi untuk terus berkembang, pasar tenaga kerja tetap kuat, dan inflasi dekat dengan 2%.
Sentimen terakhir hari ini datang dari Steve Mnuchin, Menteri Keuangan AS, yang mengatakan bahwa Amerika dan China telah sepakat untuk membuka kantor penegakan hukum sebagai salah satu cara untuk memastikan bahwa masing masing pihak memenuhi ketentuan kesepakatan perdagangan yang masih dalam negosiasi.
Hal inilah yang dilihat sebagai keseriusan kedua belah pihak untuk dapat menyelesaikan masalah ini.
"Kami melihat, meskipun ada aura dovish, tapi berita hari ini masih menunjukkan keyakinan akan masa depan yang optimis," katanya dalam riset harian, Kamis (11/4/2019).
Nico mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi dan arah kebijakan perekonomian global, pemerintah diharapkan dapat menjaga iklim investasi.
Stimulus fiskal juga mesti ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan rumah tangga dan bisnis, sekaligus mampu memitigasi kebocoran anggaran melalui impor.
Sejauh ini, Nico menilai langkah pemerintah dan bank sentral yang mencoba memperbaiki perekonomian dari langkah – langkah kebijakan makroprudensial sudah cukup baik.
Namun, sentimen dari eksternal dapat berdampak signifikan jika pondasi suatu negara masih belum cukup kuat.
"Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi manguat dan ditradingkan pada
level 6.460 – 6.500," katanya.