Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minyak AS Diproyeksi Naik 1,43 juta barel per hari Tahun ini

Produksi minyak mentah Amerika Serikat pada tahun ini diproyeksikan tumbuh 1,43 juta barel per hari menjadi rata-rata 12,39 juta bph.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Produksi minyak mentah Amerika Serikat pada tahun ini diproyeksikan tumbuh 1,43 juta barel per hari menjadi rata-rata 12,39 juta bph.

Administrasi Informasi Energi AS (Energy Information Administration)  menyatakan jumlah itu meningkat dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, yaitu 1,35 juta bph.

Produksi pada 2020 juga diperkirakan tumbuh mencapai 710.000 bph menjadi 13,10 juta bph, naik tipis dari estimasi EIA sebelumnya. Prediksi itu menempatkan AS kembali ke jalurnya untuk mencapai tonggak produksi sebanyak 13 juta bph pada kuartal kedua 2020.

AS telah melampaui Arab Saudi dan Rusia untuk menjadi produser minyak terbesar di dunia, berkat revolusi minyak serpih. "Pertumbuhan yang kuat dari [produksi minyak di] Texas dan New Mexico sebagian besar di belakang meningkatnya produksi minyak mentah AS, yang terus berada pada kecepatan untuk mencetak rekor produksi baru dalam 3 tahun berturut-turut," kata Administrator EIA Linda Capuano seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/4/2019).

Namun, pertumbuhan produksi telah melambat dalam beberapa bulan terakhir karena jatuhnya harga pada kuartal keempat, sehingga memaksa perusahaan-perusahaan minyak AS untuk membatasi pengeluaran dan mengurangi rencana pengeboran.

Perusahaan jasa keuangan Cowen & Co menyatakan, Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp tengah berekspansi di wilayah Permian Texas. Perusahaan-perusahaan raksasa minyak itu membelanjakan sekitar 16% lebih untuk pengeboran dan penyelesaian produksi minyak, dibandingkan dengan tahun lalu. Adapun produsen-produsen lainnya alokasi sekitar 11% lebih sedikit.

Untuk 2019, EIA memperkirakan permintaan minyak AS akan naik 360.000 bph menjadi 20,81 juta bph, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya. Badan ini juga memperkirakan permintaan minyak AS akan naik 250.000 bph pada 2020, naik dari perkiraan sebelumnya 220.000 bph.

EIA juga merilis prospek bahan bakar musim panas. Mereka memperkirakan AS akan menjadi pengekspor bensin, termasuk komponen pencampur, dari April hingga akhir September tahun ini untuk pertama kalinya sejak 1960.

Prospek tersebut memperkirakan ekspor bensin AS rata-rata sekitar 90.000 barel per hari selama periode tersebut. EIA memperkirakan bahwa harga bensin ritel AS rata-rata akan berada pada level US$2,76 per galon musim panas ini, turun dari US$2,85 per galon pada 2018.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper