Bisnis.com, JAKARTA — PT Fast Food Indonesia Tbk. akan menjaga kinerja pertumbuhan rerata toko (SSSG) tahun ini mininum 6%, tidak berbeda jauh dari tahun lalu serta menargetkan pertumbuhan laba yang lebih kuat dibandingkan dengan tahun lalu.
Direktur PT Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono mengatakan bahwa optimisme itu dilandasi oleh stabilisasi harga bahan-bahan baku utama, seperti daging ayam. Justinus menyebut, sepanjang kuartal I/2019, realisasi penjualan tahun ini mampu bertumbuh tipis sekitar 14% dari target yang telah dicanangkan sebelumnya 13,5%.
“Tahun lalu gerai bertambah sebanyak 60, tersebar diberbagai kota, dan ini sesuai target perseroan pada 2018. Tahun ini pertumbuhan gerai akan tetap kuat di berbagai kota kabupaten dan kota- besar, juga sekitar 60-an gerai. SSSG tahun ini diharap kan bisa bertumbuh sebesar mininum 6%,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (9/4/2019).
FAST yang membawahi merek Kentucky Fried Chicken (KFC) berhasil meraup pendapatan bersih Rp6 triliun yang disumbang oleh peningkatan penjualan makanan dan minuman sebesar 13,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, penjualan konsinyasi CD dan jasa layanan antar mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,6% dan 45% menjadi Rp59 miliar dan Rp12 miliar.
Restaurant Support Center (RSC) yang dimiliki perseroan saat ini ada di Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang dan Balikpapan. Divisi usaha Jakarta, menyumbang porsi pendapatan terbesar senilai Rp2,2 triliun atau tumbuh 13,5% dibandingkan pada 2017 secara tahunan.
“Pendorong nya adalah peningkatan ritel yang membaik, khususnya bidang mamin secara nasional membaik, selain internal ada produk baru, combo-combo dan strategi markering yang bagus, dan pembukaan store yang cukup banyak dengan lokasi-lokasi strategis,”jelasnya.