Bisnis.com, JAKARTA – Aksi private placement PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) kini dilirik oleh investor asal Singapura dan Eropa.
Direktur Urban Jakarta Tri Rachman Batara mengungkapkan, calon investor yang bakal terlibat dalam aksi korporasi merupakan korporasi yang telah menguasai segmen pengembangan transit oriented development (TOD).
“Investor baru ini akan terlibat dalam pembangunan tiga proyek baru,” ungkapnya, Jumat (5/4/2019).
Dia menambahkan, pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan terlebih dahulu (PMTHMED) dalam rangka memenuhi kewajiban, berdasarkan perjanjian pinjaman konversi kedua dan dalam rangka memperoleh dana atau tamabahan setoran modal dari calon investor baru.
Dengan asumsi bahwa perjanjian pinjaman konversi keduaakan dikonversi sesuai dengan harga penutupan saham URBN per 31 Desember 2018 yakni Rp2.030, maka jumlah saham baru yang akan diterbitkan oleh perseroan untuk konversi adalah sebanyak 32,52 juta saham.
Saham baru yang diterbitkan URBN yang akan dibeli oleh investor baru adalah sebanyak 287,83 juta saham atau senilai Rp584,31 miliar.
Baca Juga
Adapun dana hasil private placement sebesar Rp66,03 miliar akan digunakan untuk membayar pinjaman kepada Ibukota Development Ltd. dan PT Nusa Wijaya Propertindo. Pada September 2018, perseroan telah menekan pinjaman konversi kedua dengan nilai pokok US$4,55 juta.
Tujuan penggunaan dana pinjaman konversi kedua yakni untuk membiayai pengambilalihan tanah atas kerja sama operasional dengan PT Adhi Commuter Properti yaitu JO Jatibening, JO Ciracas, rencana kerja sama operasi dengan Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Dampak dari private placement ini yakni investor publik akan mengalami dilusi dari 11,24% menjadi 10,22% dan investor baru akan memiliki kepemilikan saham sebesar 8,17%.