Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia akan membenahi infrastuktur perdagangan pada periode pre-closing, atau antara pukul 15.45 – 16.00 WIB pada setiap hari perdagangan untuk meminimalisasi potensi kecurangan pelaku pasar pada periode tersebut.
Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia mengatakan sistem perdagangan pre-closing yang ada saat ini menggunakan algoritma lama.
Menurutnya, ada kemungkinan algoritma lama yang dipakai para anggota bursa ini sudah mulai terbaca sistem kerjanya oleh sejumlah pihak. Hal tersebut membuka peluang mereka melakukan manipulasi pada pembentukan harga penutupan.
“Kita ingin ubah ini, kita sempurnakan dan kita perbaiki. Harapannya supaya pembentukan harga akhir bisa lebih baik saja. Orang tidak bisa menggoreng harga menjadi naik atau turun. Algoritmanya kita modifikasi,” katanya, Rabu (27/3/2019).
Laksono mengatakan, BEI menargetkan penyempurnaan sistem perdagangan pre-closing ini dapat diimplementasikan pada akhir tahun ini.
Menurutnya, BEI memiliki banyak agenda pembenahan infrastruktur teknologi informasi tahun ini. Oleh karena itu, program-program pembenahan yang dilakukan BEI harus mengantri satu per satu untuk ditangani.
Baca Juga
Pembenahan sistem pre-closing baru mendapatkan giliran uji coba menjelang akhir tahun, sehingga baru dapat diluncurkan pada akhir tahun.
Laksono mengatakan, sejauh ini memang belum ada isu atau kasus manipulasi harga pre-closing yang cukup signifikan dampaknya. Namun, BEI ingin memastikan kualitas infrastruktur yang ada semakin mumpuni dan mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.