Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo Tambangraya Megah Tbk. mengklaim telah merealisasikan 61% dari total target volume penjualan yang dibidik pada 2019.
Direktur Indo Tambangraya Megah Jusnan Ruslan mengungkapkan perseroan sudah merealisasikan 61% target penjualan sampai dengan Februari 2019. Pihaknya menyebut sisa target ini masih dalam proses. “Pada awal maret sudah melakukan penambahan,” ujarnya di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Sebagai catatan, emiten berkode saham ITMG itu membidik produksi 23,6 juta ton. Total volume penjualan yang dibidik senilai 26,5 juta ton.
Di sisi lain, Yulius Kurniawan Gozali, Direktur Indo Tambangraya Megah memproyeksikan perseroan mampu merealisasikan produksi sebanyak 5 juta ton pada kuartal I/2019. Jumlah itu menurutnya tumbuh sekitar 19,04% dari realisasi 4,2 juta ton pada kuartal I/2018.
Dia mengatakan perseroan menyiapkan rencana belanja modal sekitar US$121,9 juta pada 2019. Dana itu akan digunakan untuk sejumlah kebutuhan operasional perseroan.
Salah satu alokasi belanja modal akan dikeluarkan untuk entitas anak PT Bharinto Ekatama senilai US$31,2 juta. Anggaran itu rencananya akan digunakan untuk perluasan pelabuhan.
Yulius menjelaskan bahwa alokasi belanja modal yang disiapkan tersebut di luar kebutuhan merger dan akuisisi serta pengembangan pengembangan proyek kelistrikan.
“Jadi alokasi belanja modal untuk operasional seperti infrastruktur, pengembangan, beli mesin dan sebagainya. Proyek kelistrikan dan akuisisi di luar itu,” jelasnya.
Terkait dengan proyek kelistrikan, dia mengatakan saat ini perseroan masih melakukan feasibility study. Menurutnya ITMG tengah mengincar pembangkit listrik tenaga surya atau solar serta pembangkit listrik tenaga air.