Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan, PT Mahkota Group Tbk. membukukan kenaikan laba bersih senilai Rp84,51 miliar pada 2018, naik 582% atau hampir 7 kali lipat, dari posisi Rp12,39 miliar pada 2017.
Dalam laporan keuangan 2018 yang dirilis pada Senin (25/3/2019), pendapatan yang dibukukan oleh emiten bersandi saham MGRO senilai Rp2 triliun, naik 13,63% dari posisi Rp1,76 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih detail, tiga sumber pendapatan terbesar Mahkota Group berasal dari minyak sawit mentah, inti sawit dan jasa sewa tangki masing-masing senilai Rp1,51 triliun, Rp355,58 miliar dan Rp68,12 miliar. MGRO juga memiliki sumber pendapatan dari cangkang, jasa manajemen dan lain-lain dengan nilai masing-masing Rp56,87 miliar, Rp800,51 juta dan Rp5,6 miliar.
Total aset yang dibukukan pada 2018 senilai Rp1,07 triliun, naik 11,74% dari posisi Rp964,71 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Aset itu terdiri dari liabilitas senilai Rp412,32 miliar dan ekuitas Rp665,82 miliar.
Dalam pos liabilitas, MGRO memiliki komponen utang bank jangka panjang yang bakal jatuh tempo dalam 1 tahun senilai Rp109,77 miliar dan utang jangka panjang senilai Rp186,91 miliar. Sementara itu, arus kas hingga akhir 2018 senilai Rp122,94 miliar.
Sebagai informasi, MGRO berencana menambah kapasitas tangki timbun sebesar 20.000 ton, menjadi menjadi 98.000 ton pada tahun ini. Adapun belanja modal senilai Rp20 miliar.
Adapun, penambahan tangki timbun dilakukan sejalan dengan tingginya permintaan sewa kepada MGRO. Belakangan, harga CPO masih melemah, sehingga pelaku kelapa sawit cenderung wait and see dalam ekspansi. Akan tetapi, kalangan pelaku usaha perkebunan sawit masih optimistis bahwa prospek kelapa sawit akan cerah.