Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Panin Tbk. resmi menjadi kelompok bank BUKU IV atau kasta tertinggi di industri perbankan Indonesia. Berarti, ada 6 bank yang berada di kelompok paling tinggi itu, bank besar mana yang sahamnya paling murah?
Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV adalah bank yang memiliki modal inti di atas Rp30 triliun. Saat ini, ada 6 bank BUKU IV yakni, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank CIMB Niaga Tbk., dan PT Bank Panin Tbk.
Kalau dilihat dari Price to Book Value Ratio (PBV) dan Price to Earning Ratio (PER), saham Bank CIMB Niaga yang berkode BNGA adalah yang paling murah.
Pada perdagangan Rabu (20/3/2019), harga saham BNGA ditutup stagnan di level Rp1.115 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp28,02 triliun.
Dengan mengacu laporan keuangan 2018, PBV ratio BNGA sebesar 0,7 kali, sedangkan PER berada di kisaran 7,98 kali.
Bank BUKU IV yang memiliki harga saham termurah kedua adalah Bank Panin dengan kode sahamnya PNBN.
Baca Juga
Pada perdagangan Rabu (20/3/2019), harga saham PNBN ditutup naik 0,35% menjadi Rp1.415 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp34,08 triliun.
PBV Ratio PNBN sebesar 0,9 kali dan PER bersi Bloomberg sebesar 10,95 kali, sedangkan versi Google sebesar 14,13 kali.
BNI menjadi bank BUKU IV yang memiliki harga yang murah menurut PBV dan PER.
Pada perdagangan Rabu (20/3/2019), harga saham BBNI naik sebesar 0,27% menjadi Rp9.350 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp172,62 triliun.
Dalam perhitungan Bisnis, emiten berkode saham BBNI itu memiliki PBV sebesar 1,61 kali, sedangkan PER versi Bloomberg sebesar 11,62 kali.
Kemudian, tiga bank besar lainnya memiliki rasio PBV dan PER yang cukup tinggi.
BCA menjadi bank BUKU IV dengan rasio PBV dan PER yang paling tinggi dibandingkan dengan bank kasta tertinggi lainnya.
Emiten berkode BBCA itu mencatat harga PBV sebesar 4,48 kali, sedangkan PER sebesar 26,31 kali.
Pada perdagangan Rabu (20/3/2019), harga saham BBCA naik 0,27% menjadi Rp27.575 per saham.
BRI mengekor di bawah BCA sebagai bank BUKU IV dengan PBV dan PER tertinggi kedua.
Emiten berkode BBRI itu memiliki PBV sebesar 2,65 kali, sedangkan PER sebesar 15,04 kali.
Terakhir, harga saham BBRI mencatat penurunan sebesar 0,25% menjadi Rp3.980 per saham.
Bank Mandiri berada di posisi ketiga, emiten berkode BMRI itu mencatat posisi PBV dan PER sebesar 2,14 kali dan 13,9 kali.
Pada penutupan Rabu (20/03/2019), harga saham BMRI naik 0,68% menjadi Rp7.450 per saham.
PBV adalah rasio untuk menilai harga wajar suatu saham dengan menghitung nilai harga saham terbaru atas nilai buku dari laporan keuangan perusahaan yang terbaru pula.
Nilai PBV digunakan untuk mengetahui mahal atau murah harga saham sebuah emiten saat ini.
PER adalah rasio dijadikan patokan untuk menentukan harga wajar saham sebuah emiten. Semakin tinggi nilai PBV dan PER, berarti harga saham emiten semakin mahal.