Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LMFEBUI : Kinerja BUMN 2018 Diklaim Ungguli Khazanah Malaysia

Lembaga Management FEB Universitas Indonesia menyebut kinerja perseroan pelat merah pada 2018 dalam negeri mampu mengungguli Khazanah, Malaysia.
Managing Director Lembaga Management FEB Universitas Indonesia Toto Pranoto dalam Seminar Prospek BUMN di Tahun Politik 2019, di Jakarta, Rabu (13/3/2019)./Bisnis/M. Nurhadi Pratomo
Managing Director Lembaga Management FEB Universitas Indonesia Toto Pranoto dalam Seminar Prospek BUMN di Tahun Politik 2019, di Jakarta, Rabu (13/3/2019)./Bisnis/M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Management FEB Universitas Indonesia menyebut kinerja perseroan pelat merah pada 2018 dalam negeri mampu mengungguli Khazanah, Malaysia.

Managing Director Lembaga Management FEB Universitas Indonesia Toto Pranoto menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah sejak reformasi 1998, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia mengungguli Khazanah.

“Kinerja Khazanah atau BUMN Malaysia pada 2018 justru mengalami penurunan di mana tercatat mengalami kerugian ringgit Malaysia 6,3 miliar atau sekitar US$1,5 miliar,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Dia mengatakan penurunan kinerja Khazanah disebabkan oleh perubahan kondisi fundamental perseroan yang kurang baik, volatilitas pasar yang meningkat, dan dipengaruhi adanya perubahan faktor regulasi.

Toto mengatakan pemerintah Malaysia telah mulai melirik pengembangan BUMN seperti yang dilakukan Indonesia. Dalam kajian Lembaga Management FEB UI, perubahan signifikan Khazanah yang dilakukan yakni pembedaan BUMN secara tegas antara sisi komersial dan pelayanan publik. 

Seperti diketahui, Kementerian BUMN baru baru ini melaporkan, per 31 Desember 2018, total aset BUMN telah menembus angka Rp8.092 triliun atau naik Rp882 triliun dari 2017 senilai Rp7.210 triliun. Total laba tumbuh 1,07% menjadi Rp188 triliun dari Rp186 triliun pada 2017.

Adapun, total belanja modal BUMN tahun lalu naik signifikan 54,60% dari Rp315 triliun pada 2017 menjadi Rp487 triliun. Alokasi terbesar dana itu mengalir ke proyek-proyek infrastruktur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper