Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelita Samudera Shipping (PSSI) Kantongi Kontrak US39,4 Juta

PT Pelita Samudera Shipping Tbk. mengumumkan penandatanganan kontrak baru senilai sekitar US$39,4 juta untuk pengapalan bijih nikel dan batubara selama lima tahun.
Smelter nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry./Kemenperin
Smelter nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry./Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelita Samudera Shipping Tbk. mengumumkan penandatanganan kontrak baru senilai sekitar US$39,4 juta untuk pengapalan bijih nikel dan batubara selama lima tahun.

Adapun penandatanganan kontrak kerja sama untuk memasok kebutuhan pabrik peleburan nikel utama di Indonesia dilakukan dengan PT Virtue Dragon Nickel Industry. Emiten berokode saham PSSI itu akan melakukan pengangkutan bijih nikel dari Pulau Halmahera ke Pulau Sulawesi, dan pengangkutan batubara dari Pulau Kalimantan ke Pulau Sulawesi.

Dengan menggunakan dua kapal kelas supramax yang baru dibeli perseroan, yakni kapal pertama dengan nama lambung MV (mother vessel/kapal induk) Daidan Pertiwi yang dibeli pada Januari 2019 dengan nilai transaksi sekitar US$11 juta, dan diikuti oleh kapal kedua dengan nama lambung MV Daidan Mustikawati yang dibeli pada Februari 2019 dengan nilai transaksi sekitar US$10 juta.

Penambahan dua kapal kelas supramax ini meningkatkan kapasitas kargo per Dead Weight Ton (DWT) untuk kapal induk (MV) perseroan dari sekitar 31 ribu DWT pada kuartal I/2018 menjadi sekitar 174,600 DWT pada I/2019 atau tumbuh lebih dari lima kali lipat.

“Dalam empat kuartal terakhir di mana PSSI secara bertahap mengembangkan bisnis MV,”ujar manajemen dalam keterangan resmi yang dihimpun Minggu (10/3/2019).

Capain kontrak tersebut adalah kontrak time charterter besar yang berhasil diraih PSSI dalam lima tahun terakhir, dengan capain tersebut menunjukkan usaha perseroan dalam mengembangkan basis pelanggan dari batubara ke sektor lainnya, termasuk mineral.

“Dengan demikian mendukung bagian mata rantai logistik dari langkah Indonesia untuk menciptakan nilai tambah dari industri hilir tambang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper